tag:blogger.com,1999:blog-84592926778269490672024-03-14T01:15:47.350+07:00Story Eater TalesF. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.comBlogger665125tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-32499586018317821732019-05-26T13:52:00.001+07:002019-05-26T13:52:41.198+07:00Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe by Benjamin Alire Saenz<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI2OW866uucxPJrcfQ9VdpRZNi8w0oWO2VvbMDeMWtUxV-rZJss0TugEwDVPsyniUjv8_KJZAyLkYkJn0TQbXLUIrTLu1vMXcwKqpFGiihw6RrDHOouUIMw5nfpi3Kox5pUuoR95OkVFo2/s1600/Aristotle+and+Dante+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1282" data-original-width="1600" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI2OW866uucxPJrcfQ9VdpRZNi8w0oWO2VvbMDeMWtUxV-rZJss0TugEwDVPsyniUjv8_KJZAyLkYkJn0TQbXLUIrTLu1vMXcwKqpFGiihw6RrDHOouUIMw5nfpi3Kox5pUuoR95OkVFo2/s320/Aristotle+and+Dante+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
Penulis: Benjamin Alire Saenz<br />
Penerbit: Simon and Schuster<br />
Tahun terbit: 2014<br />
Tebal: VIII + 360 halaman<br />
Genre: Realistic Fiction - Friendship fiction - Family Fiction - Coming of Age<br />
Target: Young Adult (15 tahun ke atas)<br />
Score: Delicious!<br />
<br />
<blockquote>
<h3 style="text-align: left;">
Kalimat pertama Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe </h3>
: One summer night I fell asleep, hoping the world would be different when I woke.</blockquote>
<h4 style="text-align: left;">
Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe. Judul yang sangat panjang untuk sebuah buku ya?</h4>
Walau aku yakin ada yang lebih panjang dari ini.<br />
<br />
Dari judulnya, kita sudah tahu bahwa tokoh utama kita adalah Ari dan Dante. Ari adalah sang narator. Dan Dante adalah sahabat barunya.<br />
<br />
Mereka bertemu di kolam renang umum.<br />
<br />
Tempat yang aneh sebenarnya untuk seorang Ari. Dia tak bisa berenang. <br />
<br />
Tapi Dante bisa.<br />
<br />
Dan, mungkin karena gemas, dia menawarkan untuk mengajari Ari.<br />
<br />
Ari menerima tawaran itu.<br />
<br />
Dan persahabatan mereka dimulai.<br />
<br />
<blockquote>
... As their voices faded, I started feeling sorry for myself.<br />
Feeling sorry for myself was an art. I think a part of me liked doing that. Maybe it had something to do with my birth order. ...</blockquote>
<br />
Gimana ya ngereview buku ini?<br />
<br />
<b>Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe</b> masuk radarku sudah sejak lama. Mungkin sejak aku mengenal David Levithan dan buku Mr. Saenz sering muncul di baris 'readers also enjoy', atau mungkin karena di beranda Goodreads-ku, sering muncul pemberitahuan mengenai teman dan kenalan yang memberikan review dan rating yang bagus pada buku bercover bagus itu.<br />
<br />
Cover bagus yang benarnya dirusak oleh empat banner penghargaan.<br />
<br />
Walau pemasangan banner itu tujuannya baik. <br />
<br />
Demi agar banyak orang lebih memperhatikannya. <br />
<br />
Demi agar banyak orang merasa penasaran, <i>Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe</i> tentang apa sih hingga mendapat banyak penghargaan?<br />
<br />
Dan aku harap, "perusakan" cover itu benar-benar menarik perhatian banyak orang.<br />
<br />
Karena <u>Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe</u> buku yang bagus.<br />
<br />
And it deserve big attention.<br />
<br />
Pasti bagus kalau buku ini laris kemudian dibikin adaptasi filmnya. <br />
<br />
Walau mungkin filmnya tak akan diputar di bioskop tanah air.<br />
<br />
<blockquote>
I was always arguing that comic books were literature too. But literature was very serious business for a guy like Dante. I don't remember ever winning an argument with him. He was a better debater. He was also a better reader. I read Conrad's book because of him. When I finished reading it, I told him I hated it. "Except," I said, "it's true. The world is a dark place. Conrad's right about that."</blockquote>
<br />
Gimana aku enggak jatuh cinta pada buku ini?<br />
<br />
Aku nyaris mirip dengan tokoh utamanya. Kami berbagi pandangan yang sama dalam menatap dunia xD<br />
<br />
Kalian mungkin bertanya-tanya, benarnya buku berjudul panjang ini berkisah soal apa sih? Apakah sebuah perjalanan akbar dalam mencari rahasia-rahasia semesta? Apakah buku ini buku fantasi? Apakah buku ini buku fiksi filsafat?<br />
<br />
Buku ini berkisah mengenai kehidupan Ari.<br />
<br />
Ari datang dari keluarga yang ... tidak bisa disebut berantakan, tapi tidak juga bisa disebut baik-baik saja. Ayahnya sosok yang amat sangat pendiam. Semenjak dia ikut menunaikan tugasnya sebagai warga yang baik untuk negaranya, dia bukan sosok yang sama lagi. Dan kemudian diperparah dengan kakak lelaki Ari yang melakukan kejahatan sangat parah, yang membuatnya diganjar sebuah kamar gratis di sebuah hotel prodeo.<br />
<br />
Jadi ya, sepi dan hening bukan hal baru bagi Ari.<br />
<br />
Hidupnya menjadi sedikit lebih semarak dengan datangnya Dante. Dante bisa dibilang merupakan sosok yang berbeda 180 derajat dengan Ari. Dia jago bicara. Dia percaya diri. Dia tahu apa yang dia inginkan. Dan nyaris sepanjang waktu dia jujur dengan apa yang dirasakannya. Dia tak sepandai Ari dalam menyembunyikan perasaannya.<br />
<br />
Satu-satunya kesamaannya dengan Ari adalah bahwa keduanya sama-sama Mexican-America.<br />
Walau kulit Dante lebih terang sedikit dibanding Ari.<br />
<br />
Jadi tidak. Buku ini bukan buku fantasi.<br />
<br />
Aku rasa juga bukan buku fiksi filsafat. Bahasanya sangat sederhana. Mudah dimengerti. Tidak ada kata yang bermakna ganda. Tidak ada kata tertentu yang mengandung makna lebih dari kata itu sendiri. Dan tidak membingungkan. <br />
<br />
Jadi buku ini buku petualangan?<br />
<br />
Ya dan tidak. Tidak, bila kalian berpikir melibatkan perjalanan dalam arti harfiah. Ya, karena perjalanan hidup mereka sepanjang buku mengubah mereka menjadi sosok yang tidak sama dengan sebelum mereka bertemu.<br />
<br />
Bukan hal baru tentu saja.<br />
<br />
Lalu apa yang membedakan <a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/03/aristotle-and-dante-discover-secrets-of.html" target="_blank">Aristotle and Dante Discover the Secrets of the Universe</a> dengan buku coming of age lainnya?<br />
<br />
Selain gaya menulisnya, adalah latar belakang Ari, dan keluarganya. Dan sosok Ari sendiri. Dan persahabatannya dengan Dante. <br />
<br />
<blockquote>
I was staring at the hail when Dante tapped me on the shoulder. "We need to have a conversation."<br />
"A conversation?"<br />
"A talk."<br />
"We talk every day."<br />
"Yeah, but. I mean a talk."<br />
"About what?"<br />
"About, you know, what we're like. Our parents. Stuff like that."<br />
"Did anybody ever tell you that you weren't normal?"<br />
"Is that something I should aspire to?"<br />
"You're not. You're not normal." I shook my head. "Where did you come from?"<br />
"My parents had sex one night."<br />
I could almost imagine his parents having sex--which was a little weird. "How do you know it was night?"</blockquote>
<br />
Dua hal.<br />
<br />
Pertama, aku merasa masih belum bisa menunjukkan keindahan buku ini.<br />
Gaya menulisnya mungkin sudah. Kalian bisa melihat dari kutipan-kutipan yang aku tebar sepanjang ulasan abal ini. Sederhana tapi entah bagaimana terasa indah. Biasa saja tapi sekaligus menguarkan aura istimewa.<br />
<br />
Aku coba menirunya di ulasan ini.<br />
<br />
Walau gagal.<br />
<br />
Beberapa orang menyebutnya lirikal.<br />
<br />
Aku setuju dengan mereka.<br />
<br />
Kedua, benarnya aku gatal ingin mengatakan endingnya. Dan makna yang bisa dipetik dari ending tersebut. Arti dari universe yang disebut di judul persis ditaruh di halaman terakhir.<br />
<br />
Tapi tentu saja kalian tidak ingin kejutannya terasa hambar bukan?</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-86881435005186971242017-11-21T11:11:00.000+07:002017-11-21T11:11:11.206+07:00The Night Circus by Erin Morgenstern<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
The Night Circus</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Erin Morgenstern</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Mizan Fantasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 612 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Fantasi - Romance - Misteri</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Young adult (16 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Yummy!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama The Night Circus</h3>
: Sirkus itu datang tanpa pemberitahuan.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Aku pertama kali tahu soal The Night Circus dari ... semua orang di luar sana yang membicarakannya.</h4>
<div style="text-align: justify;">
Dan kebanyakan dari mereka menyukainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan kebetulan pula covernya yang bernuansa hitam putih juga menggoda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi ketika Mizan Fantasi mengumumkan mereka akan menerbitkan versi terjemahan <b>The Night Circus</b>, aku menyambut kabar itu dengan baik. Dan antre untuk mengadopsi buku tersebut ketika resmi rilis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicz19yEvtoR80gHoSXaw4btmpS3eV7mVKgDk87u4gIwPrrK1teK4JNvKZefghzjicy6l7y4_zouT3S87Ut-CkgdRhEE3UeMR-NGKwopB-HyrffaRgelKCDSdQQfmtGUfPvT99zdJsomsFy/s1600/the+night+circus+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicz19yEvtoR80gHoSXaw4btmpS3eV7mVKgDk87u4gIwPrrK1teK4JNvKZefghzjicy6l7y4_zouT3S87Ut-CkgdRhEE3UeMR-NGKwopB-HyrffaRgelKCDSdQQfmtGUfPvT99zdJsomsFy/s320/the+night+circus+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>The Night Circus</i>, dari judulnya, sudah kelihatan kalau buku ini, berkisah mengenai sirkus yang diadakan di malam hari. Sesuatu yang jelas-jelas menjanjikan hal-hal yang ajaib dan penuh misteri. Nama sirkus itu adalah Le Cirque des Reves. Dan semenjak kemunculannya, sirkus itu telah menjadi buah bibir banyak orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun ada sesuatu yang sangat rahasia terjadi di dalam sirkus malam itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan, bukan karena Le Cirque des Reves bukan sirkus biasa. Semua orang, semua yang pernah memasukinya, tahu sirkus itu sirkus yang luar biasa. Bukan pula wahana-wahana ajaibnya, seperti Labirin Awan. Bukan pula karena mereka menyajikan sari apel paling lezat di seantero dunia. Bukan pula hal-hal ajaib lainnya. Hal paling rahasia, yang bahkan pemilik sirkus itu sendiri tidak mengetahuinya, adalah adanya kompetisi antara dua penyihir di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua penyihir yang saling kenal, tapi sekaligus tidak saling kenal karena guru mereka, petarung sebenarnya, enggan memberitahukan seseorang yang akan jadi lawan mereka. Selama bertahun-tahun, kedua penyihir kita, Celia dan Marco, berusaha menjadi salah satu pemenang lewat berbagai wahana dan atraksi: panggung ilusi, selubung sihir, api unggun seputih salju, binatang-binatang dari kertas. Tapi keduanya berimbang. Tidak ada yang benar-benar menang, tidak ada yang benar-benar kalah. Tapi mereka pun tidak bisa yakin siapa yang menang dan yang kalah karena dewan jurinya adalah kedua guru mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun kemudian, kompetisi itu menjadi sedikit rumit. Dua pesertanya, tanpa bisa dicegah, usaling jatuh cinta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Chandresh baru saja mempekerjakannya sebagai ilusionis di sirkus."<br />
"Benarkah?" tanya Isobel. Marco tidak menjawab. "Jadi, dia akan mengerjakan apa yang menurutmu dikerjakan oleh ayahnya, menampilkan sihir murni yang disamarkan sebagai ilusi panggung. Itukah yang dilakukannya saat audisi?"<br />
"Ya," jawab Marco tanpa mengangkat pandangan dari bukunya.<br />
"Dia pasti sangat hebat."<br />
"Dia terlalu hebat," ...</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya, ketika aku baru memulai membaca buku ini, dan dalam kondisi sudah mencicipi testernya (baca: blurb), aku mengira akan mendapati kisah mengenai dua orang magicians (pesulap) yang bersaing diam-diam dalam mendapatkan banyak penonton. Mereka berkompetisi mana yang lebih baik dari mereka, mana yang jelas-jelas memberikan keuntungan yang besar pada sirkus. Tapi ternyata arti magicians itu sendiri salah kuartikan. Alih-alih pesulap, mereka berdua benar-benar ahli sihir!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di awal-awal bab, kita sudah diperlihatkan kemampuan Celia yang tidak biasa. Berbakat sejak awal. Dan deskripsi Erin untuk ini ... wow, bikin aku iri, membuatku ingin sekali punya kemampuan seperti Celia, membuatku bertanya-tanya, 'Apakah Celia itu mutan?'</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Iya, alih-alih membayangkan Celia sebagai penyihir seperti Harry Potter, aku malah lebih membayangkan dirinya sebagai mutan. Kemampuannya mirip seorang telekinesis! Dia mengangkat benda, menghancurkannya, dan mengembalikannya ke bentuk semula hanya dengan pikirannya sendiri!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gimana mungkin itu bukan telekinesis?!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi bab-bab awal ini juga masih meraba-raba. Entah kalau di edisi aslinya, tapi di edisi terjemahan ini, di awal-awal, emosi Celia terasa datar sekali. Padahal di dalam narasinya, dia digambarkan sebagai anak yang sangat emosional. Dia menangis di beberapa bagian, tapi tangisan itu terasa hampa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi bisa juga itu memang sengaja dibikin begitu oleh Erin. Atau bisa pula memang itu kelemahan (?) Erin. Dia masih kurang oke dalam menggambarkan adegan sedih. Sebab di bagian Marco, hal itu tidak terjadi. Sebab di penggambaran emosi lain, seperti marah dan rasa frustrasi, deskripsi Erin tidak mengalami masalah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi hal itu semakin membaik seiring bertambahnya jumlah bab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain bab-bab yang menguntai kisah Celia dan Marco, ada bab-bab khusus yang ditujukan langsung kepada pembaca menggunakam sudut pandang orang kedua (yang sebenarnya tidak penting-penting amat, menurutku, tanpa part ini aku rasa aura mistis dan magis bakal tetap terasa), dan ada bab-bab lain yang terjadi di masa depan (tenang saja, selalu ada keterangan waktu di tiap awal bab), yang baru akan masuk akal ketika menjelang-jelang bab akhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Aku tak bisa menunggu selama ini untuk menemuimu."<br />
<br />
"Aku juga senang bertemu denganmu," ujar Celia lembut. Dia mengulurkan tangan dan meluruskan pinggiran topi Marco.<br />
<br />
<br />
"Kau menyukai Labirin Awan?" tanya Marco, menggenggam tangan Celia.<br />
...<br />
...<br />
...<br />
"Apakah kau datang untuk menunjukkan ilusi menakjubkanmu?" tanyanya.<br />
<br />
"Itu bukan agendaku untuk malam ini, tapi kalau kau mau ..."<br />
<br />
"Kau sudah menonton pertunjukanku, jadi ini adil."<br />
<br />
"Aku akan dengan senang hati menontonmu semalaman," kata Marco.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kekuatan utama di <u>The Night Circus</u> adalah aura mistis dan magisnya. Aku sendiri tak bisa menggambarkannya dengan baik, tapi kalau kalian membacanya sendiri, kalian akan mengerti. Kita seperti dibawa masuk ke dalam sirkus itu, menyaksikan keajaibannya, bertanya-tanya bagaimana mereka melakukannya, apakah yang mereka tampilkan benar-benar sihir? Tidak, tidak mungkin itu sihir, pasti ada trik di baliknya. Apa kira-kira trik yang mereka gunakan? Tapi meski pertanyaan itu tak terjawab, hal itu bukanlah masalah besar. Selama aku bisa mengunjungi sirkus ini berulang kali, hal itu bukanlah masalah besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti itulah kesanku pada <a href="https://feedmebook.blogspot.com/2017/11/the-night-circus-by-erin-morgenstern.html" target="_blank">The Night Circus</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Entah bagaimana Erin melakukannya, tapi dia melakukannya dengan sangat baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi meski aura itu menguar kuat, tidak sama halnya dengan tokoh-tokohnya. Setidaknya bagiku. Celia dan Marco, meski kemampuan mereka menakjubkan, meski kisah kasih mereka manis dan menggetarkan, meski chemistry mereka bikin termelek-melek (?), tidak ada yang membuat mereka terasa istimewa bagiku. Mereka hanya terasa seperti orang biasa yang biasa ditemui di jalan, diajak mengobrol sebentar, tapi kemudian dilupakan. Mereka mudah diingat karena yah sederhana, karena mereka berdua tokoh utamanya. Begitu pula dengan tokoh-tokoh lainnya. Terasa menghilang seiring berjalannya waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi siapa tahu Erin memang sengaja membuatnya seperti itu. Maksudku ada tokoh yang sengaja tidak ingin dikenal oleh siapapun. Seorang tokoh yang menganggap nama itu overrated. Seorang tokoh yang mengagungkan anonimitas. Jadi mungkin sekali bukan Erin sengaja melakukannya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
Celia mengangkat bahu. "Aku kesulitan menemukan apa yang sebaiknya kupakai."<br />
"Kau cantik," kata Marco.<br />
<br />
"Terima kasih," jawab Celia, menghindari tatapan pria itu. "Kau pun tampan. Aku lebih menyukai wajah aslimu."<br />
...<br />
"Bukankah itu agak berisiko untuk dilakukan di tengah keramaian ini?" tanya Celia.<br />
<br />
"Aku melakukannya hanya untukmu," kata Marco, "Orang lain akan melihatku seperti biasanya."</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas dari itu semua, seandainya The Night Circus diadaptasi ke layar lebar, aku merupakan salah satu orang yang pasti menontonnya. Dengan teknologi efek visual yang semakin canggih aku yakin keajaiban-keajaiban yang tertuang di setiap lembar The Night Circus bakal dengan mudah diwujudkan dan memanjakan tiap mata penontonnya di seluruh dunia.</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-81595872658123398252017-11-20T11:11:00.000+07:002017-11-20T11:11:01.058+07:00Sense and Sensibility by Jane Austen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
Sense and Sensibility</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Jane Austen</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Qanita</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 464 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: klasik - romance</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Sweet!</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Young adult (16 tahun ke atas!)</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
kalimat pertama Sense and Sensibility</h3>
:KeluargaDashwood sudah lama menetap di Sussex.</blockquote>
</div>
<h4 style="text-align: justify;">
Sebelum aku mulai ulasan Sense and Sensibility ini, izinkan aku mengatakan salah satu kesanku setelah selesai membaca buku yang cukup tebal ini: 'Elinor deserved better.'</h4>
<div style="text-align: justify;">
Yap, kalimat yang sempat kekinian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan yap, tokoh favoritku di <b>Sense and Sensibility</b> ini, tak lain dan tak bukan, adalah Elinor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak, tidak ada hal buruk yang menimpa Elinor di ending. Kalian yang belum baca, atau menonton adaptasi filmnya, tenang saja. Yang aku ocehkan ini tidak spoiler kok. Aku hanya sedikit kecewa karena ... seriusan, Elinor butuh akhir yang jauh lebih bagus daripada ending yang didapatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvdIAio-MnhepUdq-H4uRTpf5OqBis9ytJOmEd4rp2auZNhhWtsCAUiuRbgvjuKsVQ36hGnCs0jOGmtxebGrKCfgRGhj9AlvLrUgKuzoqGiSPb9fSmjgfVfN6BfjjL0JZHE-tqdOOSBqTV/s1600/sense+and+sensibility+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvdIAio-MnhepUdq-H4uRTpf5OqBis9ytJOmEd4rp2auZNhhWtsCAUiuRbgvjuKsVQ36hGnCs0jOGmtxebGrKCfgRGhj9AlvLrUgKuzoqGiSPb9fSmjgfVfN6BfjjL0JZHE-tqdOOSBqTV/s320/sense+and+sensibility+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti judulnya, <i>Sense and Sensibility</i>, yang terdiri dari dua kata, buku ini memiliki dua tokoh utama. Elinor, sang kakak, dan Marianne, adiknya dan merupakan anak tengah keluarga Dashwood. Sense mewakili Elinor, yang mana mementingkan akal sehat dalam setiap tindakannya, termasuk percintaan. Sensibility mewakili Marianne, gadis yang selalu mengagung-agungkan perasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua sifat yang saling bertolakbelakang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sifat itu tidak menghalangi keakraban mereka. Mereka berdua jelas sering berbeda pendapat, tapi mereka saling menghormati pendapat masing-masing. Hingga suatu hari muncul seorang pemuda bernama Willoughby ...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
... dan Marianne jatuh hati padanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Elinor merasa ada yang aneh dengan Willoughby dan memberi peringatan pada adiknya agar berhati-hati, tapi nasihat itu, seperti yang bisa diduga, tak diindahkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Tapi, barangkali perlakuan Lady Middleton dan ibunya lebih baik daripada olok-olokmu dan Marianne. Mereka mungkin memuji orang dengan kritikan, sementara kritikanmu bisa jadi merupakan pujian. Intinya, sikap mereka sama saja dengan dirimu, yang suka berprasangka dan bersikap tidak adil."</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dibanding novel Jane Austen lain yang kubaca, <u>Sense and Sensibility</u> ini punya latarbelakang yang lebih kompleks dibanding novelnya yang lain. Masih membahas soalpernikahan dan perjodohan dan cintasejati tentu saja, tapi ada latarbelakang yang membuat hidup keluarga Dashwood cukup merasakan pahitnya kehidupan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi yah, mereka tetap beruntung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun,dibanding dengan novel Jane yang lain, tokoh para pria di sini kurang memorable. Tidak seperti Mr. Darcy dan Mr. Bingley di Pride and Prejudice. Tidak seperti Mr. Knightley di Emma. Juga tidak seperti Reginald DeCourcy di Lady Susan. Tokoh prianya antara membosankan dan tidak menimbulkan simpati, dan terutama tidak ada yang cocok untuk disandingkan dengan Elinor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan seperti novel Jane Austen lainnya, yang banyak sekali kutipan yang berisi kritikan-kritikan sosial di zamannya (yang masih cukup relevan di zaman sekarang), ada beberapa kutipan yang menggeletikku untuk membahasnya. Salah satunya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Apakah adikmu benar-benar tidak bisa menoleransi orang yang jatuh cinta lebih dari sekali? Atau apakah memang itu tidak pantas dilakukan semua orang? Apakah orang-orang yang kecewa pada pilihan pertama mereka--baik karena ketidaksetiaan maupun karena keadaan--harus hidup sendiri seumur hidupnya?"</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kutipan yang menarik bukan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kutipan yang juga mengingatkanku pada Age of Innocence karya Edith Warthon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seandainya seseorang justru menemukan cinta sejatinya ketika sudah menikah, apakah cinta itu salah? Seandainya seseorang begitu cepat menemukan pengganti cintanya yang telah pergi apakah hal itu menandakan seseorang tersebut tidak mencintai cinta yang telah pergi begitu dalam?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pertanyaan kedua, aku bisa yakin jawabanku tidak. Hanya karena tidak bersedih untuk waktu yang lama bukan berarti luka itu tak ada di sana bukan? Dan hanya karena kehadiran cinta yang baru, tidak lantas menghapus kenangan bersama cinta yang lama bukan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, untuk pertanyaan pertama. Aku sendiri juga bingung. Aku sama sekali tidak pro perselingkuhan. Tapi aku pro choices (bukan nama mobile games). Jadi ya itu ... Bikin bimbang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi ngelantur kemana-mana :))</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Overall, <a href="https://feedmebook.blogspot.com/2017/11/sense-and-sensibility-by-jane-austen.html" target="_blank">Sense and Sensibility</a> karya yang bagus. Seperti biasa, cerita di buku Jane Austen masih memiliki vibe yang sama dengan buku-bukunya yang lain (kecuali Lady Susan). Juga seperti biasanya, tokoh-tokoh ciptaannya punya karakter dan sifat yang kuat. Sehingga kita tak akan pernah tertukar, 'Ini tokoh yang mana ya?'atau 'Ini tadi siapa?'</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-63717045573873630422017-11-19T15:10:00.003+07:002017-11-19T15:10:54.140+07:00Alice's Adventure in Wonderland by Lewis Caroll<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
<b>Alice's Adventure in Wonderland</b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Lewis Caroll</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Puffin Books</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2014 (first published in 1865)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: XII + 152 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Klasik - Fantasi - Adventure</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Children (11 tahun ke atas!)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Sugar Free!</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3 style="text-align: left;">
kalimat pertama Alice's Adventure in Wonderland</h3>
: Alice was beginning to get very tired of sitting by her sister on the bank, and of having nothing to do: once or twice she had peeped into the book her sister was reading, but it had no pictures or conversations in it, 'and what is the use of a book,' thought Alice, 'without pictures or conversation?'</blockquote>
</div>
<h4 style="text-align: justify;">
Akhirnya, aku tahu cerita original Alice's Adventure in Wonderland.</h4>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini aku hanya tahu dari adaptasi filmnya. Dan retelling kisahnya seperti di Alice in Zombieland, yangpada akhirnya aku DNF karena kisahnya agak absurd. Walau setelah dibandingkan dengan versi originalnya, Alice in Zombieland lebih menegangkan secara plot dan tak terlalu absurd-absurd amat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plot di <b>Alice's Adventure in Wonderland</b> sebenarnya sederhana saja. Alice membuntuti kelinci yang terburu-buru. Dia masuk ke lubang kelinci yang tampaknya tak berdasar, karena dibutuhkan waktu yang sangat lama bagi Alice untuk mencapai dasarnya. Makanan dan minuman di Wonderland mengubah ukuran tubuh pemakannya. Tapi tidak sesederhana di adaptasi filmnya, yang sekali minum Alice menciut, yang sekali makan Alice membesar. Di buku Alice sempat salah makan dan lehernya, hanya lehernya, jadi super panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan acara makan dan minum ini berlangsung dari awal hingga akhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu Alice berhasil keluar dari ruang pendaratan,ia mulai bertemu beberapa warga asli Wonderland. Dari Tikus yang super sensitif hingga Ratu yang kalau marah suka berteriak, 'Off his/her head!'</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"How do you know I'm mad?" said Alice.<br />
"You must be," said the Cat,"Or you wouldn't have come here."</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai pecinta klasik, aku agak gimana dengan buku ini. Dari segi plot, buku ini tak memberi apa-apa yang berarti. Semuanya terasa random dan aneh dan full of wonder (pertanyaan, pertanyaan, pertanyaan). Tapi dari segi tokoh, banyak tokoh yang ... lain dari yang lain. Atau semuanya pada gila.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alice yang begitu penasaran dan suka ngomong dengan diri sendiri. Dia bahkan kadang membayangkan sedang ngomong dengan tokoh yang dibikinnya sendiri dan dia berpura-pura menjadi tokoh tersebut. Dia karakter yang cukup lucu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2b87R3TwkUL2uPGIFlyzgIJT3N6aEaGUFZ9R1KlDQyP8Zh6OHJYUyWFGLOMeWNY3MvnJ41C1aZW03XTWdD9jA76-ANpjTwX6SkuArhgFboNoGUEn9HaQyNgN6aprfJ5vz8rInYKdarALs/s1600/alice+in+wonderland+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2b87R3TwkUL2uPGIFlyzgIJT3N6aEaGUFZ9R1KlDQyP8Zh6OHJYUyWFGLOMeWNY3MvnJ41C1aZW03XTWdD9jA76-ANpjTwX6SkuArhgFboNoGUEn9HaQyNgN6aprfJ5vz8rInYKdarALs/s320/alice+in+wonderland+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelinci yang membawa jam. Yang selalu terburu-buru. Yang selalu panik. Yang entah kenapa, dan sangat aneh, mondar-mandir di hadapan Alice tanpa benar-benar menyadari keberadaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mad Hatter. Tentu kalian tahu sekali dengan tokoh satu ini. Karakternya unik, walau tidak selovable di adaptasi film buatan Tim Burton. Dia aneh, dan melemparkan teka-teki yang nampaknya hingga kini jawabannya jadi perdebatan banyak pembaca di seluruh sudut dunia. Dan yang lebih aneh lagi, atau brilian?, topi yang dipakainya kemana-mana ternyata barang dagangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan oh, dalam obrolannya bersama Alice, Hatter sempat menyebut soal Time, yang mengalami sesuatu sehingga dia dan temannya terjebak di jam minum teh sore. Tampaknya dari sinilah adegan di adaptasi film Through the Looking Glass yang baru saja diputar di bioskop pada akhir tahun lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelinci gila teman minum teh Hatter yang memang gila dan ternyata tuan rumah pesta teh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tikus, teman minum teh Hatter dan Kelinci Gila, yang selalu mengantukdan jatuh tertidur. Berbeda dengan adaptasinya, di buku dia jantan, sedang di adaptasi film Tim Burton dia betina. Atau setidaknya aku mengira dia betina.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu ada Queen of Hearts. Ratu semena-mena yang suka menghukum pancung banyak orang. Di buku pertama ini belum disebut soal Red Queen dan White Queen. Apakah mereka tokoh asli atau hanya rekaan demi untuk memberi plot pada adaptasinya?Atau mereka baru muncul di buku kedua? Tapi adegan mengecat mawar putih menjadi merah ada di buku. Hanya saja bukan Alice yang melakukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si Cacing bijak yang merokok di atas jamur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan, tentu saja, ada The Cheshire Cat. Satu-satunya tokoh dalam buku ini yang tampaknya memiliki kekuatan gaib berupa, yang kita semua tahu, invisibility. Dia lucu, dan merupakan karakter favoritku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si kembar belum muncul. Kemungkinan baru di buku keduanya, yang Through the Looking Glass.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan masih ada banyak tokoh unik lainnya yang tidak diangkat ke adaptasi filmnya. Yang juga baru kuketahui setelah membaca versi originalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Would you tell me, please, which way I ought to go from here?"<br />
"That depends a good deal on where you want to get to," said the Cat.<br />
"I don't much care where--" said Alice.<br />
"Then it doesn't matter which way you go," said the Cat.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak sedikit orang yang mempertanyakan kenapa <i>Alice's Adventure in Wonderland</i> masih diperbincangkan hingga sekarang, 'Kenapa cerita super random kayak gini bisa bertahan ratusan tahun?'</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurutku,salah satunya karena banyak spekulasi tentang arti dari buku anak-anak ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak yang berpendapat buku yang dicetak jutaan kali ini mengandung makna yang lebih dari yang diungkapkannya. Kendati penulisnya sendiri menyebut karyanya sebagai book of nonsense (yang mungkin sebagai upayanya untuk merendah atau benar-benar jujur), tidak sedikit orang yang merepresentasikan apapun yang ada di Alice sebagai simbol dari sesuatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan mungkin saja itu benar. Alice yang serba ingin tahu mungkin mewakili manusia pada umumnya: yang selalu penasaran, yang selalu mempertanyakan banyak hal, tapi juga bisa beradaptasi dengan banyak keanehan yang disuguhkan dihadapannya. Lalu,kelinci putih yang selalu gugup dan menatap waktu adalah mereka-mereka yang selalu bekerja dalam tenggat waktu,yang terlalu fokus pada pekerjaannya sehingga kadang hal di sekitarnya terlewat olehnya. Dan seterusnya. Dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan meski plotnya super random, beberapa isu sosial kadang muncul dalam ocehan Alice di buku petualangannya ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di kubu yang lain, banyak yang berpendapat Alice merupakan pasien rumah sakit jiwa. Dan mungkin juga ini benar. Meski pun apa yang dialami Alice penuh keajaiban, bisa jadi itu semua hanya terjadi di kepala Alice. Atau bisa jadi makhluk-makhluk yang ditemui Alice adalah cara Alice merepresentasikan teman-teman di lokasi dia dirawat. Hal ini memungkinkan salah satunya karena ending di buku ini yang seolah menunjukkan apa yang terjadi di Wonderland hanya terjadi di kepala Alice saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang membuat <u>Alice's Adventure in Wonderland</u> seolah-olah bukan buku fantasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagiku yang suka berpikir sederhana, apa yang dialami Alice ... seperti apa yang dituturkan oleh penulisnya. Meski random, meski tak ada plot berarti,aku tidak menganggapnya omong kosong belaka, karena dalam beberapa bagian Alice terkadang membagikan pikirannya mengenai dunia pada zamannya (yang sebagian masih relevan hingga sekarang). Dan bagaimana dia bisa bilang gitu kalau dia dirawat di tempat yang mencegah pasien keluar lingkungan perawatan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tidak ambil pusing dengan teka-teki yang ada di dalamnya. Dan terutama teka-teki tanpa jawaban yang dilontarkan Mad Hatter. Tapi aku mengakui bahwa Lewis Carroll adalah penulis yang hebat. Dia pandai merangkai kata. Dia tahu bagaimana bermain-main dengan mereka. Dia tampaknya sudah terbiasa dengan kalimat-kalimat berima dan homonim beserta saudaranya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan terlepas dari itu, hal-hal teknis dan sebagainya, Mr. Carroll (not his real name) telah menorehkan sejarah dan meninggalkan warisan berupa karya anak-anak, <a href="https://feedmebook.blogspot.com/2017/11/alices-adventure-in-wonderland-by-lewis.html" target="_blank">Alice's Adventure in Wonderland</a>, yang dikenang hingga ratusan tahun; hingga kini. Dan telah menginspirasi banyak penulis untuk membuat retelling kisah Alice.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"I'm a poor man, your Majesty," the Hatter began, in a trembling voice, "--and I hadn't begun my tea--not above a week or so--and what with the bread and butter getting so thin--and the twinkling of the tea--"<br />
"The twinkling of the <i>what</i>?" said the King.<br />
"It <i>began</i> with the tea," the Hatter replied.<br />
"Of course twinkling begins with a T!" said thr King sharply. "Do you take me for a dunce? Go on!"</blockquote>
</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-25438214162120292312017-05-01T11:11:00.000+07:002017-05-01T11:11:00.190+07:00Flipped by Wendelin Van Draanen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
Flipped</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Wendelin Van Draanen</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Orange Books</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2011 (cetakan kedua)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: XII + 262 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Romance - Komedi </div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Teen (13 tahun ke atas!)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama Flipped</h3>
: Aku cuma ingin Juli Baker pergi.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Flipped tak pernah benar-benar masuk ke dalam radarku sebelum aku menemukan bukunya di BBW Surabaya tahun lalu. </h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxbMPc_C8RuMTnD20ITnXQF3ZJts3yVAPwtj600A06MAmYbusLcgGatXStQJDeIbB15ynXMaksqqcHjQTES98iwYZ9qZVeIThviqztnDenkKdqYRJSz5Vvigzl-ta8srcijpAmgBZ8EOuZ/s1600/flipped+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxbMPc_C8RuMTnD20ITnXQF3ZJts3yVAPwtj600A06MAmYbusLcgGatXStQJDeIbB15ynXMaksqqcHjQTES98iwYZ9qZVeIThviqztnDenkKdqYRJSz5Vvigzl-ta8srcijpAmgBZ8EOuZ/s320/flipped+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan salah. Aku tahu soal Flipped. Tapi aku juga tahu buku ini sudah langka. Jadi aku tak pernah berpikir untuk mencari-carinya. Tapi semesta menginginkan aku bertemu dengannya. Dan butuh dua orang teman titip buku itu sebelum aku kemudian ikut-ikutan mengadopsinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lagipula harganya amat terjangkau xD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku awalnya juga tak tahu kalau <b>Flipped</b> sudah difilmkan, kalau bukan karena tulisan "Sudah difilmkan" tercetak di sampulnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan yang membuatku makin menyesal lagi (atau tidak terlalu karena pada akhirnya aku berjodoh dengan buku ini), <i>Flipped</i> buku yang sangat bagus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Amat sangat bagus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melebihi ekspektasiku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
Semua berawal dari sejak kami pindah rumah saat liburan musim panas sebelum aku masuk kelas dua SD. Sekarang kami sudah hampir lulus kelas <i>delapan</i>, bisa bayangkan? Itu berarti lebih dari separuh dekade aku menjalani strategi menghindar dan mengalami ketidaknyamanan sosial.<br />
- Bryce.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Flipped</u> punya dua tokoh utama, Bryce dan Juli.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keduanya berbagi PoV. Bryce mendapatkan bab ganjil, Juli bab genap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka pertama kali bertemu ketika keluarga Bryce pindah rumah di depan rumah Juli.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat perjumpaan pertama itu, Bryce langsung tidak suka dengan Juli. Dia dekil, dia tidak punya sopan-santun, dan dia suka mengikuti Bryce kemana-mana, membuat Bryce risih. Berbeda dengan Juli. Semenjak melihat Bryce, dia tahu dia merasakan apa yang disebut dengan cinta pada pandangan Bryce. Matanya Bryce itu lho ... Indah sekali. Hanya dengan menatap matanya rasanya hati menjadi sejuk. Membuatnya merasa jungkir-balik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi kemudian terjadi serentetan kejadian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan seperti judulnya, Flipped, jungkir balik, apa yang mereka berdua rasakan pada awalnya berubah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bryce jadi jatuh hati pada Juli.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan Juli jadi risih pada Bryce.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
Sudah enam tahun lebih aku menyembunyikan perasaanku padanya, tapi waktu aku bertemu dengannya pertama kali, aku ingat betul, rasanya saat itu aku bisa mati kalau jauh darinya.<br />
- Juli</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kisah dalam Flipped bisa dibilang amat sangat sederhana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Perasaan sering sekali aku bilang sebuah kisah dalam buku itu sederhana, yak? XD )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi Flipped memang sederhana kok XD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua orang insan yang dipertemukan saat masih kanak-kanak. Satu langsung jatuh hati, satu lagi benci setengah mati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juli, dalam narasinya, yakin dia berhasil menutupi perasaannya. Tapi dia salah. Semua orang tahu dia suka Bryce. Semangatnya yang berkobar, semangatnya yang mudah menjalar, tindak tanduknya yang mencerahkan suasana di sekitar, membuatnya secara tak sadar sulit membungkam jati dirinya, kejujuran menguar dari setiap pori tubuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Justru Bryce lah yang pandai menyembunyikan perasaannya. Dia tahu dia benci Juli. Tapi sekaligus tak ingin melukai perasaannya sebab ... Yah, dia kan tetangga di depan rumah. Dia tak ingin hubungan keluarga yang saling berdekatan retak gara-gara dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, meski Juli pribadi yang menyenangkan, alasan Bryce sebenarnya masuk akal. Siapa sih yang suka dibuntuti kemanapun kita pergi? Sebaik apapun orang itu, apa kita tidak akan risih ketika kita ingin sendiri orang tersebut datang dan mengobrak-abrik saat kita ingin sendirian?</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain alasan tersebut, Bryce juga tak terlalu impresif dengan kebiasaan Juli. Juli itu sudah remaja, tapi apaan-apaan coba, masa dia masih juga suka naik pohon? Dan yang lebih bikin ilfeel lagi, dia suka sekali memanggil namanya dari puncak pohon! Dan ketika sedang banyak orang pula!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bikin malu saja!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi dia selalu bau ayam. Hal itu dikarenakan Juli sayang sekali pada ayam-ayamnya. Dan tak pernah jijik untuk masuk ke kandang ayam dan berdekatan dengan ayam-ayam kesayangannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa yang bisa tahan dekat-dekat seseorang berbau ayam?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
Jangan salah mengerti dulu. Pohon itu memang jelek banget, bentuknya saja nggak jelas gitu. Dan gadis yang berargumentasi dengan pria-pria itu adalah Juli--perempuan paling menyebalkan, <i>bossy</i>, dan sok tahu. Tapi entah kenapa tiba-tiba perutku terasa aneh. Juli mencintai pohon itu. Memang terdengar bodoh, tapi dia benar-benar mencintai pohon itu. Menebang pohon itu sama dengan membunuh Juli.<br />
Semua berusaha membujuknya. Termasuk aku. Tapi dia bilang dia akan tetap di sana, kemudian dia malah menyuruh kami semua naik. "Bryce, ayolah! Naik ke sini. Kalau kita semua naik, mereka nggak akan menebang pohonnya."<br />
- Bryce.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain kedua tokoh utama kita, Julianna Baker dan Bryce Loski, yang memiliki keunikan-keunikannya masing-masing (atau terutama Juli), kekuatan utama buku ini ada pada, seperti yang bisa kalian tebak, cara bercerita penulisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara dia bercerita sangat seru. Seolah-olah Bryce dan Juli sedang berbicara pada kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
Atau mungkin ini karena efek penerjemahannya? Tapi tentu saja penerjemahannya sendiri mengikuti bahasa aslinya kan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjemahannya agak terlalu gaul sebenarnya, mungkin disesuaikan dengan cara ngomong tokohnya yang masih remaja, agak kurang nyaman dibaca di beberapa bagian, tapi karena ceritanya seru, dan bikin berdebar-debar, padahal Flipped bukan buku action, kekurangan itu tak ada apa-apanya di mataku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku nyaman-nyaman saja membacanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku butuh waktu dua harian saja untuk menamatkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
(catatan: dua hari ini bila dijumlahkan, sebenarnya kurang dari 24 jam xD )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ini yang bikin aku bergetar (?) lagi: cara penulisnya bercerita entah bagaimana, ketika aku membaca buah karyanya, rasanya seperti membaca sebuah buku klasik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Malahan aku, ketika belum mencaritahu kapan pertama kali buku ini diterbitkan (tahun 2001), sempat mengira Flipped ini memang buku klasik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja, Flipped sendiri belum masuk ke kategori tersebut, dan masih butuh waktu yang lama untuk itu. Tapi suasana yang dihadirkan oleh penulisnya, Wendelin van Draanen, atau kepiawaian tim redaksi dalam menerjemahkan dan menyuntingnya, entah bagaimana membuat karya ini terasa, menurutku, evergreen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak akan lekang oleh waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atau mungkin itu hanya aku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atau mungkin kalian mesti membaca <a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/05/flipped-by-wendelin-van-draanen.html" target="_blank">Flipped</a> untuk membuktikannya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apalagi kebetulan saat ini sedang ada BBW di Tangerang. Siapa tahu di situ Flipped muncul lagi?</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-37953977923420478732017-04-06T22:07:00.002+07:002017-04-06T22:07:43.559+07:00Where the Mountain Meets the Moon by Grace Lin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
Where the Mountain Meets the Moon</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Grace Lin</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Atria</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2010</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: VI + 266 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: fantasi - adventure</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Children (8 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Almost delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama Where the Mountain Meets the Moon</h3>
: Pada zaman dahulu kala, nun jauh di ujung Sungai Giok, berdirilah gunung hitam yang membelah langit bagaikan lempengan logam bergerigi. </blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Aku mendapatkan Where the Mountain Meets the Moon dari giveaway beberapa tahun lalu ... yang aku lupa dari mana mendapatkannya, heheh.</h4>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang jelas sih dari anggota BBI xD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[Benarnya sih tinggal cek di Twitter. Tapi ntar deh. Update: Ternyata buku ini dari kak Ira @ <a href="https://irabooklover.wordpress.com/" rel="nofollow" target="_blank">Ira Book Lover</a>]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Where the Mountain Meets the Moon</b> berkisah mengenai dua hal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, soal Minli yang sudah capek dengan nasib keluarganya dan pergi berpetualang mengejar sosok dongeng untuk mengubah peruntungan keluarganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, soal orangtua Minli yang menyesal karena sering mengeluh bahwa peruntungan mereka sangat jelek sehingga membuat Minli pergi dari rumah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minli dan keluarganya tinggal di sebuah gubuk reyot di kaki Gunung Nirbuah, gunung yang seperti namanya, gersang dan tidak pernah ditumbuhi oleh tanaman apapun. Setiap hari mereka harus bekerja keras di sawah, menanam padi yang hasilnya hanya cukup untuk makan mereka bertiga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi setidaknya mereka cukup bahagia karena mereka masih memiliki satu sama lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang paling disukai Minli adalah ketika ayahnya menceritakan dongeng-dongeng lama. Terutama dongeng tentang Kakek Rembulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Istrinya tidak setuju dengan tindakan suaminya tersebut. Menurutnya, mencecoki anaknya dengan dongeng hanya membuat anak mereka tumbuh menjadi pemimpi. Hal terakhir yang dia inginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Kakek Rembulan! Cerita yang lain! Rumah kita kosong melompong dan nasi kita berkerak di mangkuk, tapi kita punya banyak cerita." Ma kembali mendesah. "Miskin sekali kita."</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian muncul pedagang ikan mas di desa mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedatangannya yang juga membawa warna ke desa mereka seketika menarik perhatian. Termasuk Minli. Bersama para tetangganya dia menatap barang dagangan si penjual ikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minli menatap satu ikan oranye yang tampaknya mengerjap menatapnya. Dan tampaknya karena alasan tersebut, tanpa pikkr panjang, Minli mengambil seluruh tabungannya dan menukarnya dengan seekor ikan emas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, tanpa disangka, maksud baiknya tidak berbuah manis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Bisa-bisanya kau membelanjakan uangmu untuk itu!" kata Ma sambil menggebrakkan mangkuk-mangkuk nasi di meja. "Untuk sesuatu yang tak berguna seperti itu? Dan kita harus memberinya makanan! Padahal nasi untuk kita sendiri pun pas-pasan."<br />
<br />
"Aku akan membagikan nasiku dengannya," Minli cepat-cepat menanggapi. "Kata penjualnya, ia akan menghadirkan peruntungan."<br />
<br />
"Peruntungan!" kata Ma. "Kau menghabiskan setengah dari seluruh uang yang ada di rumah kita!"</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengetahui ikannya hanya mendatangkan percekcokan, Minli memutuskan untuk membebaskannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan tanpa disangka-disangka, ikan itu bisa bicara. Dan berkat ikan itu, Minli tahu bagaimana dia bisa menemukan Kakek Rembulan!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sanalah perjalanannya dimulai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanannya tentu saja tidak semulus yang dia perkirakan. Banyak rintangan yang mesti dihadapi. Tapi untunglah dia bertemu dengan sahabat-sahabat baru yang mau membantunya: Naga yang tak bisa terbang, dan seorang anak yatim piatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Tentu saja," kata Ba. "Kami harus membawanya pulang."<br />
<br />
"Ya," kata Ma. "Dia bertingkah gila. Siapa yang tahu apa yang mungkin terjadi padanya?"<br />
<br />
"Dia mungkin berhasil," kata si penjaja ikan mas dengan tenang. "Dia mungkin menemukan cara untuk mengubah peruntungan kalian."<br />
<br />
"Dia hendak mencari Gunung Tak Berujung!" kata Ma. "Bertanya kepada Kakek Rembulan! Mana mungkin dia berhasil!"</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak teman dan kenalanku bilang <i>Where the Mountain Meets the Moon</i> adalah buku yang bagus. Tapi aku belum begitu tergugah hingga ... Tahun lalu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan mereka benar, buku ini memang bagus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Lex8HP5fYGN-4qi8zCLQfFr40C9EomHrKu3T_xAIiP-OYqaf_oYU7p8iZW55oWLcNSD43ct-DLUN1ZagpXBYp3BkrreGneulJVbDX4vO8bORnXZfr8c8Y6P4Xuj8JYzbaZWgb3cjmwYb/s1600/where+the+mountain+meets+the+moon+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Lex8HP5fYGN-4qi8zCLQfFr40C9EomHrKu3T_xAIiP-OYqaf_oYU7p8iZW55oWLcNSD43ct-DLUN1ZagpXBYp3BkrreGneulJVbDX4vO8bORnXZfr8c8Y6P4Xuj8JYzbaZWgb3cjmwYb/s320/where+the+mountain+meets+the+moon+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun sayang, buku bagus ini amat sangat underrated.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terbukti dengan hanya sedikit teman dan kenalanku yang tahu. Yang tahu hanya mereka yang mengikuti berita buku luar negeri dan penggemar buku-buku middle grade.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan Minli ini sebenarnya agak mengingatkanku pada Wizard of Oz. Minli bertemu dengan sosok yang memberitahunya jalan yang akan membantu masalahnya, seperti Penyihir Utara memberitahu Dorothy mengenai jalan bata kuning. Lalu dalam perjalanannya, Minli bertemu dengan teman-teman baru yang juga punya masalah yang penyelesaiannya berada di tempat yang dituju Minli, sama seperti Dorothy dan ketiga sekawannya yang menuju Emerald City.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesamaannya hanya sampai di situ saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan tampaknya bukan hanya aku saja yang merasa begitu. Sebab di profil penulis yang tercetak di balik cover belakang juga tertulis begitu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi tidak. Menurutku penulisnya tidak menjiplak karya L. Frank Baum. Perjalanan Minli dan Dorothy jauh berbeda. Perjalanan Dorothy jauh lebih magis, sementara Minli lebih mendekati kenyataan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tidak hanya akan disuguhi kisah dari sudut pandang Minli, tapi juga dari sudut pandang orangtuanya. Rasa cemas mereka, rasa frustrasi mereka, dan rasa marah sang Ibu (pada si Minli yang percaya sekali dengan dongeng, pada si suami yang selalu mendongenginya), rasa putus asa mereka, dibingkai dengan sangat baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga memberi sisi lain, bahwa bahkan si ayah yang memberi dongeng, yang sadar atau tidak telah memberi motivasi, ternyata justru tidak lebih percaya dibanding anaknya yang malah mempercayainya sepenuh hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi penasaran, ketika kalian membaca buku apakah kalian mempercayai sepenuh hati isinya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Kakek Rembulan?" kata si ikan. "Semoga beruntung! Mencarinya akan lebih sulit daripada mencari Gerbang Naga!"</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya, buku <u>Where the Mountain Meets the Moon</u> ini amat teramat underrated. Bahkan mungkin di luar sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia buku <a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/04/where-mountain-meets-moon-by-grace-lin.html" target="_blank">Where the Mountain Meets the Moon</a> ini termasuk sudah langka, dan tak terdengar gaungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah mungkin karena desain sampulnya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Desain sampulnya, menurutku, sudah cukup bagus. Tapi memang komposisi warnanya kurang mengundang dan agak sedikit kurang sedap dipandang dan terlihat agak sedikit suram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum lagi sinopsis atau blurbnya tidak ditaruh di luar, melainkan di lipatan cover yang berada di dalam (?)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahu sendiri sebagian pembaca ... Mengagung-agungkan buku yang masih dalam kondisi segel. Jadi kalau tak bisa melihat sedikit kilasan mengenai apa yang terjadi, ya orang jadi menebak-nebak, nih buku sebenarnya berkisah soal apa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang jadi nilai tambah untuk Where the Mountain Meets the Moon adalah buku ini dilengkapi ilustrasi. Tiap awal bab dilengkapi dengan ilustrasi sederhana (?) yang menggambarkan inti bab tersebut. Lalu ilustrasi-ilustrasi lain yang lebih rumit, lebih besar. Tapi yang lebih oke lagi adalah semua ilustrasi itu berwarna! Dan aku bahagia karena penerbit Atria tetap memberinya warna, tidak membuatnya hitam putih, namun harga bukunya tetap terjangkau xD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Aku mendapatkan buku ini di kala buku ini belum langka xD )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti buku lain yang bertema dongeng-ish, Where the Mountain Meets the Moon tentu memuat berbagai hal positif. Tentang keluarga, tentang persahabatan, kerja keras, tekad baja, just do it even the world has doubt on you.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan meski setting waktu yang digunakan di buku ini adalah masa lalu, masa di mana teknologi belum secanggih sekarang, aku rasa buku ini akan jadi buku yang evergreen.</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-27628708817019578982017-04-01T11:11:00.000+07:002017-04-01T11:11:09.605+07:00The Rosie Project y Graeme Simsion<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
The Rosie Project</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Graeme Simsion</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2015</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 376 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Romance - Komedi</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Adult! (17tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama The Rosie Project</h3>
: Aku mungkin sudah menemukan solusi untuk Urusan Istri ini.</blockquote>
</div>
<h4 style="text-align: justify;">
The Rosie Project adalah buku Graeme Simsions pertama yang kubaca.</h4>
<div style="text-align: justify;">
Dan tidak akan jadi buku terakhirnya karena dia berhasil membuatku terpesona lewat karyanya ini!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The Rosie Project berkisah mengenai kehidupan Don Tillman yang sedang mencari istri. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada yang salah dengan Don Tillman. Dia sehat. Dia punya pekerjaan mapan. Dia mencintai pekerjaannya. Tampangnya juga tak buruk-buruk amat. Jadi kenapa dia masih belum punya gandengan di usianya yang ke-39? Kenapa profesor genetika di salah satu kampus terbesar di Australia itu tidak pernah mengalami kencan kedua?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemungkinan besar, dia ingin sosok istri yang sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang sesuai dengan kriterianya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang mau menerimanya apa adanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Don?" Itu Julie, masih di telepon. "Kapan kita bisa bertemu?"<br />
Segalanya sudah berubah. Prioritas sudah bergeser.<br />
"Tidak bisa," ujarku. "Jadwalku sudah penuh."<br />
Aku bakal membutuhkan semua waktu luang yang ada untuk proyek baruku.<br />
Proyek Istri.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu terciptalah Proyek Istri, sebuah survey ilmiah bikinan Don sendiri guna menyeleksi dan menemukan mitra hidup yang tepat dan sesuai baginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuUiN1IJOC-CT-vOTYYb_P8jYkEAW3gcf_8ZGUSCtWxJyjUeyIhveueYNB95LuTZCFdx7YsLD-e3u0_t5WU3U1Rf2QZLBH8lPuR71UyE8dMWTOUXR5iITpYhv9oDx3QwPJhMEttO2pueDy/s1600/rosie+project+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuUiN1IJOC-CT-vOTYYb_P8jYkEAW3gcf_8ZGUSCtWxJyjUeyIhveueYNB95LuTZCFdx7YsLD-e3u0_t5WU3U1Rf2QZLBH8lPuR71UyE8dMWTOUXR5iITpYhv9oDx3QwPJhMEttO2pueDy/s320/rosie+project+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, tentu saja, hal itu tidaklah mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak wanita yang langsung gagal dalam survey. Banyak wanita yang tidak memenuhi standarnya. Ada yang nyaris lulus survey, tapi ada satu hal fatal yang meruntuhkan seluruh jawaban awalnya. Ada yang membuat kagum Don, dan memenuhi standar mitra hidupnya, tapi ternyata dia punya kebiasaan yang membuat Don bertanya-tanya, apakah dia siap menjalani hidup dengan kebiasaan yang mungkin bertentangan dengan apa yang disukainya selamanya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian, pada suatu hari, datanglah Rosie.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita yang dipastikan lulus sebagai bukan calon istri Don yang tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang ada pada dirinya meneriakkan segala hal yang tidak sesuai standar Don.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, tanpa disangka-sangka, sikap Rosie yang meledak-ledak, berhasil mengguncang dunia Don yang teratur, rapi, dan terjadwal, menjadi sesuatu yang menyerupai kapal pecah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Don tak percaya sihir, tapi juga tak bisa menemukan alasan yang logis untuk menjelaskan tindakannya, dia melakukan apa yang seharusnya mustahil dilakukannya: dia mengesampingkan Proyek Istri yang merupakan prioritas utamanya, dan malah membantu Rosie, yang merupakan orang asing baginya, menemukan jawaban akan permasalahannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
... Tetapi aku melihat risiko bahwa pada suatu titik aku akan menyakiti perasaannya dengan memberitahukan bahwa dia telah dieliminasi untuk dipertimbangkan dalam Proyek Istri setelah kencan pertama.<br />
"Jadi itulah yang kaucemaskan," ujar Claudia. "Menyakiti perasaannya?"<br />
"Tepat."<br />
"Itu bagus sekali, Don."<br />
"Tidak tepat. Itu masalah besar."<br />
"Maksudku bahwa kau peduli pada perasaannya. Dan kau menikmati kebersamaan kalian?"<br />
"Amat sangat," ujarku, menyadari hal itu untuk pertama kalinya. </blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kekuatan utama The Rosie Project adalah karakter utamanya: Don Tillman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana menjelaskannya tanpa membuat Don tersinggung, ya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku rasa Don adalah aspies, orang dengan asperger.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia suka hal-hal berbau teknis. Dia punya ketertarikan yang kuat dalam bidang keilmuan. Dia suka keteraturan yang ekstrim. Tergila-gila pada kerapihan dan jadwal. Dia menjadwalkan semua hal sedetail-detailnya. Dan bila keteraturan itu terganggu, dia akan gusar bahkan marah. Dan, tampaknya, dia punya kecenderungan sulit memperlihatkan emosinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Don tidak mengatakan dirinya aspies. Tapi ada satu paragraf yang membuatku cukup yakin:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
... "Tetapi ini berbeda. Kalau mereka tidak berubah, mereka tidak akan pernah memilikk hubungan nyata--mereka takkan pernah memiliki pasangan." Ini argumentasi yang masuk akal, dan bisa kupahami, mengingat kesulitan-kesulitanku sendiri dalam bidang tersebut.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak bisa dikatakan sebagai bukti (?) kuat sih. Tapi ada kemungkinan bahwa Don memang aspies, bukan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walau, tentu saja, kemungkinan dia non-aspies juga besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bisa saja dia hanyalah seorang pria dengan keunikan-keunikan yang aku sebutkan di atas. Dan bila benar demikian, maka Don membuatku jadi penasaran, sama seperti ketika aku penasaran dengan tokoh Troy Mardian dari Love, Hate, and Hocus Pocus, apakah tokoh seperti dia ada di dunia nyata?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara Rosie ... Tidak seunik Don, tapi bukan berarti dia tidak sama menariknya. Rosie merupakan tipe-tipe karakter yang mudah disukai, dengan semangatnya yang gampang berkobar dan menular.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak heran Don suka berada di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski Rosie tidak akan pernah bisa lulus menjadi istrinya bila Don tetap berpatokan pada survey ilmiah buatannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi hal itu sendiri bukan masalah bagi Rosie. Menurut Rosie, Don itu gila. Menurut Rosie juga, setelah beberapa lama mengenalnya, Don itu tidak memiliki hati, dan tidak memiliki kemampuan mencintai. Karena setiap kali melakukan apa saja, Don menggunakan pikirannya. Logika, logika, logika. Untung, rugi. Sebab, akibat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu apa gunanya merajut benang asmara bila salah satu pihak tidak merasakan unsur terpenting dalam sebuah hubungan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
catatan: kutipan di bawah ini mengalami banyak pemangkasan.<br />
"Kau mau naik?" tanya Rosie.<br />
--<br />
"Sudah sangat larut," ujarku. Aku yakin ini cara yang dapat diterima secara sosial untuk mengatakan bahwa aku hanya ingin pulang.<br />
"Tarif taksi akan turun lagi saat pagi."<br />
Kalau aku tidak salah mengerti, aku tengah berada dalam situasi yang sama sekali di luar pemahamanku. Aku butuh yakin bahwa aku tidak salah mengartikan Rosie.<br />
"Apakah kau mengusulkan aku menginap?"<br />
"Mungkin. Pertama-tama kau harus mendengarkan kisah hidupku."<br />
--<br />
"Sayangnya ada beberapa aktivitas yang sudah kujadwalkan besok pagi." Rutinitas, kenormalan.<br />
--<br />
"Don, bolehkah aku bertanya kepadamu?"<br />
"Satu pertanyaan."<br />
"Apakah kau menganggapku menarik?"<br />
--<br />
"Aku tidak terlalu memperhatikan," ujarku kepada wanita paling cantik di dunia.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku mengenal The Rosie Project dari Goodreads. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tidak ingat di mana persisnya, bisa jadi ada di daftar rekomendasi buku-buku romance comedy, bisa juga di daftar 'Readers also enjoy' ketika aku membuka salah satu halaman (di Goodreads) buku-buku Sophie Kinsella.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atau bisa juga di tempat lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang jelas, ketika mendapati judul ini di daftar preorder salah satu teman yang punya usaha toko buku online, tanpa banyak pertimbangan aku langsung memasukkan buku ini ke dalam wishlist.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Iya, tidak langsung beli. Saat itu aku sedang boqeq parah, hahah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan beruntunglah ada kak Nurina, yang mengadakan kuis dan memberiku buku ini sebagai hadiahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plotnya benarnya biasa saja. Lelaki ketemu perempuan, mereka berteman, mereka saling tolong, mereka saling memahami, dan seterusnya. Yang membuatnya unik, seperti yang aku bilang di atas, adalah karakter tokoh utamanya: Don.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada yang bisa kukomplain dari ceritanya. Ceritanya bagus. Rapi. Twistnya mudah ditebak, tapi itu sudah biasa. Maksudku, aku tidak mudah dibikin terkejut. Jadi ya sudah bisa kuduga bahwa akhir dari proyek yang mengawali mereka bersama hasilnya adalah itu (?)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Psst, spoiler alert, di antara Proyek Istri dan Proyek Rosie, ada satu proyek yang menjadi jembatan dua proyek tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh satu hal mungkin yang kurang. Sampulnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampulnya bagus, jangan salah. Jenis sampul yang aku suka. Sederhana dan menggambarkan salah satu aspek bukunya: hobi tokoh utamanya. Fontnya juga. Baik untuk tulisan judul dan nama pengarangnya. Jenis yang bakal menarikku mendekat. Namun, meski fontnya bagus, menurut mata objektifku, fontnya agak sulit untuk dibaca. Apalagi dari kejauhan. Jadi ya, selain menjadi daya pikatnya, sampulnya yang didominasi warna merah muda itu juga bisa membuat orang berpaling melihat ke arah buku lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
P. S. Denger-denger The Rosie Project hendak diadaptasi ke layar lebar. Proyeknya udah lama sih tapi belum ada tanggal pasti kapan rilisnya. Katanya juga Jennifer Lawrence yang bakal jadi Rosie, tapi mungkin karena sibuk dengan proyek lain dia memilih meninggalkan proyek ini. Yah, semoga cepat rilis.</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-12168511411314839692017-03-31T21:52:00.001+07:002017-03-31T21:52:20.011+07:00Winter in Tokyo by IlanaTan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
Winter in Tokyo</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: IlanaTan</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2014 (cetakan ke-24!)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 320 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Romance</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Young Adult (15 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Sweet!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama Winter in Tokyo</h3>
: Ia menyesap minumannya pelan dan memandang ke luar jendela. </blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Setelah mencicipi musim semi di London, kali ini ganti menikmati musim dingin di Tokyo. Ya, Winter in Tokyo adalah buku kedua Ilana Tan yang kubaca.</h4>
<div style="text-align: justify;">
Dan sejauh ini aku masih cukup menikmati karya-karyanya. Meski ceritanya biasa saja, typical FTV, ringan, mudah dicerna dan, menghibur.<br>
</div></div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/03/winter-in-tokyo-by-ilanatan.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-83725259681714608882017-03-29T11:11:00.000+07:002017-03-29T11:11:01.153+07:00Wishful Wednesday [146]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Wishful Wednesday keempat tahun ini.<br>
<br>
<div style="text-align: justify;">
Mulai rajin lagi nih bikin WW, hahah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin komentar kak Astrid, the mother of Wishful Wednesday (?), di WW edisi tiga minggu lalu ikut andil dalam membuat kadar semangatku meningkat x))</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum masuk ke buku yang aku idam-idamkan minggu ini, ada beberapa buku yang bisa dicoret dari wishlistku. Berikut di antaranya:</div>
</div></div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/03/wishful-wednesday-146.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-84318153762942282532017-03-25T23:38:00.002+07:002017-03-25T23:38:49.888+07:00Charlotte's Web by E. B. White<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
Charlotte's Web</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: E. B. White</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Dolphin</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 242 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Fantasi - Fabel - Modern Classic</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Children (7 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3 style="text-align: left;">
Paragraf pertama Charlotte's Web</h3>
: "Papa mau ke mana bawa kapak?" tanya Fern kepada ibunya saat mereka mempersiapkan sarapan di meja.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Pertama kali aku tahu soal Charlotte's Web adalah saat melihat adaptasinya.</h4>
<div style="text-align: justify;">
Itu pun aku nontonnya secara tak sengaja dan filmnya telah ditayangkan seperempat jalan oleh stasiun tv nasional. Dan terkejut karena filmnya bagus sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Belakangan, setelah aku menjadi profesional reader (?), setelah pengetahuan akan bukuku semakin luas, aku tahu film soal babi kecil yang hendak disembelih tapi tak jadi itu, berkat bantuan seekor laba-laba, ternyata diadaptasi dari buku berjudul sama!</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/03/charlottes-web-by-e-b-white.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-58982811769847555152017-03-10T01:11:00.000+07:002017-03-10T01:11:00.218+07:00The Tiger Rising by Kate DiCamillo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
The Tiger Rising</h2>
Penulis: Kate DiCamillo<br />
Penerbit: Walker Books<br />
Tahun terbit: 2015<br />
Tebal: 144 halaman<br />
Genre: Realistic Fiction - Interpersonal fiction - Children Fiction<br />
Target: Teen (11 tahun ke atas)<br />
Score: Yummy!<br />
<br />
<blockquote>
<h3 style="text-align: left;">
Kalimat pertama The Tiger Rising</h3>
: That morning, after he discovered the tiger, Rob went and stood under the Kentucky Star Motel sign and waited for the school bus just like it was any other day </blockquote>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
Sebagai buku Kate DiCamillo pertama yang kubaca, The Tiger Rising memberi impresi yang cukup bagus untukku berburu buku Kate yang lain.</h4>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSYcdRjg-MK7P4ggSYUSQtPU-MLGG1J8ncH4kJcfZDQxkzNzk2xpp6EaDXygAiP3vLh6TJKdQrAAMImInfUMb8vVRL1JsiQ1A7LlFrDMA2ZX-gETyI1_b4Ig_S5RhjYL9ucs8iM_raYKrd/s1600/the+tiger+rising+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSYcdRjg-MK7P4ggSYUSQtPU-MLGG1J8ncH4kJcfZDQxkzNzk2xpp6EaDXygAiP3vLh6TJKdQrAAMImInfUMb8vVRL1JsiQ1A7LlFrDMA2ZX-gETyI1_b4Ig_S5RhjYL9ucs8iM_raYKrd/s320/the+tiger+rising+photorean.jpg" width="320" /></a></div>
Karena aku mengenal Kate DiCamillo dari karyanya yang bergenre fantasi: The Tales of Despereaux, The Magician's Elephant, dan The Miraculous Journey of Edward Tulane (yang kebetulan belum kubatja satu pun), aku sempat mengira <b>The Tiger Rising</b> bergenre sama. Tapi disebut realistic fiction pun agak sedikit kurang tepat sih. Aura mistis dan ajaib menguar kuat dari buku ini. Seolah ada kabut di latar belakang. Seolah waktu yang menjadi latar cerita membeku.<br />
<br />
<i>The Tiger Rising</i> berkisah mengenai seorang bocah bernama Rob Horton yang suatu hari bertemu dengan gadis cilik, yang nantinya menjadi sahabatnya, bernama Sistine Bailey. Mereka bertemu di dalam bus sekolah.<br />
<br />
Bagaimana mereka bisa berteman baik mungkin jadi misteri bagi sebagian orang. Sebab keduanya merupakan dua entitas yang berseberangan. Bila Sistine secara blak-blakan memamerkan apa yang dia rasakan, maka Rob kebalikannya. Bocah itu justru lebih sering menyembunyikan apa yang dia rasakan dan menguncinya rapat-rapat, sama rapatnya seperti kandang yang membatasi gerak harimau yang tak sengaja ditemukannya di suatu pagi.<br />
<br />
<blockquote>
..., but Rob didn't cry. He never cried. He was a pro at not-crying. He was the best not-crier in the world....</blockquote>
<br />
Yang aku suka dari bukunya Kate DiCamillo, omong-omong aku sudah membaca dua buku darinya, adalah sikap karakternya tidak pernah melebihi usianya.<br />
<br />
Kendati Rob jago sekali menutupi apa yang dia rasakan, dia tak pernah berhenti menjadi anak kecil. Dan kemampuannya yang diakuinya sebagai yang terbaik di dunia itu bukan datang dari pemahamannya sendiri, tapi merupakan suatu hal yang diajarkan oleh ayahnya.<br />
<br />
Menurut ayah Rob, menangis itu kegiatan yang buang-buang waktu.<br />
<br />
Menurut ayah Rob, menangis itu kegiatan yang sia-sia, dan sampai kapan pun tak kan mengubah apapun.<br />
<br />
Dan karena ayahnya merupakan panutannya, maka Rob tahu akan lebih baik mengikuti jejak ayahnya.<br />
<br />
Tapi kehadiran Sistine tak pernah diantisipasi olehnya.<br />
<br />
Sistine tidak hanya menunjukkan apa yang dirasakannya lewat kata-kata, tapi juga lewat apapun yang ada pada dirinya.<br />
<br />
Tapi kehadiran Sistine saja belumlah cukup, menurutku. Hanya karena kita mendapat teman baru, yang mungkin secara kebetulan memiliki kesamaan dengan kita, tidak berarti kita akan berubah seperti teman kita, kan? Tidak berarti kita akan berhenti menjadi diri kita sendiri, kan? Diperlukan "tangan takdir" yang menuntun Rob pada si harimau.<br />
<br />
Harimau yang terpenjara di sangkarnya di tengah hutan.<br />
<br />
Harimau yang hanya muncul sekilas dalam cerita.<br />
<br />
Harimau yang oleh penulisnya dijadikan judul cerita: <a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/03/the-tiger-rising-by-kate-dicamillo.html" target="_blank"><u>The Tiger Rising</u></a>.<br />
<br />
Si tiger mungkin muncul sesekali, dia bahkan tidak bicara sepatah kata pun (atau dia bicara? Tapi dalam bahasanya sendiri? Mungkin saja, siapa yang tahu?), tapi dia ikut andil dalam kehidupan Rob.<br />
<br />
<blockquote>
"You ever been to a zoo?" Rob asked her.<br />
"One time," said Willie May. She cracked her gum. "Went to that zoo over in Sorley. Place stunk."<br />
"Do you think them animals minded it? Being locked up?"</blockquote>
<br />
Dan aku tidak tahu lagi harus menulis apalagi. Apakah sedikit gambaran di atas masih kurang meyakinkan kalian untuk membaca buku ini?</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-48980836913735542172017-03-09T01:11:00.000+07:002017-03-09T01:11:04.159+07:00The Shining Girls by Lauren Beukes<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
The Shining Girls</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Lauren Beukes</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2015</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 430 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Misteri - Crime Fiction - Fantasi - Time Travel</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Adult (17 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Sweet</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama The Shining Girls</h3>
: Dia mencengkeram poni plastik oranye itu dalam saku jaketnya.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Kisah pembunuh berantai mungkin sudah biasa, atau setidaknya bukan hal baru di dunia perfiksian. Tapi bagaimana bila kisah itu disandingkan dengan unsur perjalanan waktu? Seorang pembunuh berantai yang sekaligus penjelajah waktu? Itulah yang menjadi plot utama di The Shining Girls ini.</h4>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Namanya Harper. Seorang pria misterius yang tampaknya sudah lupa bagaimana rupa kebaikan. Suatu hari di harinya yang biasa, yang penuh dengan hal suram, dia menemukan sebuah rumah yang memungkinkannya untuk menjelajah waktu. Penemuan itu seolah-olah merupakan sebuah kebetulan, tapi tidak. Takdir atau sesuatu yang lain telah menuntunnya untuk menuju rumah itu. Rumah yang pintunya membuka ke berbagai waktu.</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/03/the-shining-girls-by-lauren-beukes.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-85171454899228607662017-03-08T23:41:00.002+07:002017-03-08T23:41:30.747+07:00Wishful Wednesday [145]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Wishful Wednesday ketiga di tahun ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Seriusan, tidak seperti tahun lalu, atau tahun-tahun yang lalu, semangat untuk ber-WW ria agak sedikit berkurang tahun ini. Entah itu karena kesibukan, yang sebenarnya tidak banyak berubah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Atau karena aku terkena writer's block, yang kedengarannya lebih seperti alasan yang bagus untuk menggantikan kata malas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Maksudku, meski aku ... Kurang bergairah menulis review, aku masih giat menulis wishful wednesday, tapi tahun ini ... Berapa jumlah WW yang ada di blog ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin aku hanya kurang motivasi saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas dari itu, di hari Rabu yang berbahagia ini, dan panas, aku sedang dalam mood ber-WW ria. Dan buku yang kali ini aku idam-idamkan adalah ...</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/03/wishful-wednesday-145.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-64087436645531786792017-02-28T11:11:00.000+07:002017-02-28T11:11:21.044+07:00The Secret Garden by Frances Hodgson Burnett<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
The Secret Garden</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Frances Hodgson Burnett</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Qanita (an imprint of Mizan Pustaka)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2016</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Klasik - Realistic Fiction</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Teen (13 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Almost Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama The Secret Garden</h3>
: Ketika Mary Lennox dikirim ke Misselthwaite Manor untuk tinggal bersama pamannya, semua orang mengatakan dia adalah anak paling menyebalkan yang pernah mereka lihat.</blockquote>
</div>
<h4 style="text-align: justify;">
Setelah bertahun-tahun mencari The Secret Garden, dengan cover yang bagus, akhirnya aku mendapatkannya juga!</h4>
<div style="text-align: justify;">
Meski yang ada di tanganku kini bukan edisi yang bikin aku galau bertahun-tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi desain dari tim Qanita ini tak kalah keren dari desain edisi tersebut. Coba deh lihat fotoku di bawah ini:</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/02/the-secret-garden-by-frances-hodgson.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-63601424177937331592017-02-27T11:11:00.000+07:002017-02-27T11:11:01.064+07:00Size 14 is Not Fat Either by Meg Cabot<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Size 14 is Not Fat Either</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ukuran 14 Pun Tidak Gemuk</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Meg Cabot</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2011</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 400 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Seri: Heather Wells #2</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Misteri - Crime fiction - Romance - Komedi</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Adult (17 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Paragraf pertama Size 14 is Not Fat Either</h3>
: Cowok di belakang konter mengamatiku. Sungguh, aku serius.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
Dari data bukunya, dari paragraf pembukanya, dan dari covernya yang imut, kesimpulan apa yang bisa kalian tarik dari buku Size 14 is Not Fat Either?</h4>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVKKcQzxBRE6u7umCD0VOUh0Qig-Sdwh-LbuPi6wra-dYRscPpKM52lZD2C_f94zqp1HtOppS5yWB5gSX9YNPJGu2YYkRA4i-lT2x5TsvCv-pfa_H-R4oEeeQwYrxRVxWevxvZsEAMySGF/s1600/size+14+is+not+fat+either+meg+cabot+photorean.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVKKcQzxBRE6u7umCD0VOUh0Qig-Sdwh-LbuPi6wra-dYRscPpKM52lZD2C_f94zqp1HtOppS5yWB5gSX9YNPJGu2YYkRA4i-lT2x5TsvCv-pfa_H-R4oEeeQwYrxRVxWevxvZsEAMySGF/s320/size+14+is+not+fat+either+meg+cabot+photorean.jpg" width="320"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku soal fashion?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku dengan tokoh utama dengan baju berukuran 14?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak mungkin buku misteri?</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/02/size-14-is-not-fat-either-by-meg-cabot.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-60107467844734045422017-02-26T11:11:00.000+07:002017-03-08T22:57:39.680+07:00Tales of the Deities<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Tales of the Deities</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Karya: Riesling, Farid Abdul, Shou Jinbei</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Well+Done groups</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: VI + 122 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Anthology - Fantasy Mithology</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Young Adult (14 tahun ke atas!)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Sugar Free!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tahu soal buku ini dari grup Kastil Fantasi di Goodreads bertahun-tahun yang lalu. Tapi baru tahun kemarin aku mendapatkan buku berjudul <i>Tales of the Deities</i> ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan aku mendapatkan buku ini gratis dari salah seorang sahabat baikku: Ryana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Tales of Deities adalah buku kecil berisi tiga cerita pendek yang ketiga-tiganya berdasarkan mitologi: Nordik, Farum, Adamos.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoC8uJAnHMqDDFGYQD5r4b33OFCoXYHb08Im4fyeS33YNxBK7CWi1g8KC69FYPyIr5X-IaVBdduImeiRHu5IcYZ7UQGOC7IRNDXSagvEVgE7lBpoBxdOn0KnjY0mMvvTlRUmW3-tihhKhG/s1600/IMG_20170217_144308-01.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoC8uJAnHMqDDFGYQD5r4b33OFCoXYHb08Im4fyeS33YNxBK7CWi1g8KC69FYPyIr5X-IaVBdduImeiRHu5IcYZ7UQGOC7IRNDXSagvEVgE7lBpoBxdOn0KnjY0mMvvTlRUmW3-tihhKhG/s320/IMG_20170217_144308-01.jpeg" width="320"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku tak tahu dua mitologi yang disebut belakangan.</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/02/tales-of-deities.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-57027647962606637662017-02-22T22:43:00.000+07:002017-03-08T23:43:45.978+07:00Wishful Wednesday [144] <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Wishful Wednesday kedua di tahun 2017!<br>
<br>
Ini kalau tidak ada giveawaynya mungkin aku tidak bakal posting ini, hahah XD<br>
<br>
Bukan hanya posting WW, tapi juga posting semuanya. Entah kenapa diriku sedang malas sekali menulis. Di social media yang lain sih masih rajin, tapi tak tahu kenapa di blog kagak. Mungkin karena di blog diharuskan panjang? Atau karena isinya review buku itu artinya mesti mikir dulu mau gimana nyusun kalimatnya?<br>
<br>
Gitulah pokoknya xD<br>
<br>
Seperti yang aku bilang, WW kali ini ada giveawaynya. Info lebih lanjut, jelas mampirlah kalian semua ke blognya kak Astrid @ <a href="https://perpuskecil.wordpress.com/" rel="nofollow" target="_blank">Books to Share</a>.<br>
<br>
Dan tanpa basa-basi, seandainya aku terpilih jadi pemenang, aku ingin kak Astrid membantuku mencoret salah satu wishlistku. Dan buku yang punya kesempatan keluar dari zona abstract adalah ...<br>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/02/wishful-wednesday-144.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-23858066487530631332017-02-18T11:11:00.000+07:002017-02-18T11:11:16.044+07:00Size 12 is not Fat by Meg Cabot<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Size 12 is not Fat</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ukuran 12 Tidak Gemuk</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Meg Cabot</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2010</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 416 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Seri: Heather Wells #1</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Misteri - Crime Fiction - Romance - Komedi</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Adult (17 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Paragraf pertama Size 12 is not Fat</h3>
: "Mm, halo. Apa ada orang di luar sana?" Suara gadis di kamar ganti sebelah itu seperti tupai. "Halo?"</blockquote>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPmwjvLcgVat1rf6jN8d2yNypDHo2HNXauJj1GK4tUwDIEcKEv5A_WZCNvRe6IY1z4NJogMpipYAEi1Tp_LjdIRFcn8mfIv323vvq36rCoyycWwmbhUWneNMI46Y0eBNUKpI7azI9Fhvht/s1600/size+12+is+not+fat+meg+cabot.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPmwjvLcgVat1rf6jN8d2yNypDHo2HNXauJj1GK4tUwDIEcKEv5A_WZCNvRe6IY1z4NJogMpipYAEi1Tp_LjdIRFcn8mfIv323vvq36rCoyycWwmbhUWneNMI46Y0eBNUKpI7azI9Fhvht/s320/size+12+is+not+fat+meg+cabot.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
Bila kalian melihat buku Size 12 is not Fat, dengan cover seperti yang terpampang di samping, di toko buku, apa yang melintas pertama di benak kalian?</h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku ini tentang fashion? Entah itu industri pembuatan baju, kisah perancang baju, atau bisa juga majalah fashion?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku ini tentang seseorang yang bajunya berukuran 12?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buku ini tidak jauh-jauh dari topik pakaian dan ukuran dan massa tubuh?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila itu semua yang melintas di benak kalian, maka hanya satu dari pertanyaan di atas yang jawabannya ya; baju tokohnya berukuran 12. Sementara yang lainnya jawabannya tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya, buku ini sama sekali bukan buku yang berhubungan dengan fashion atau kroni-kroninya. Tema utama buku ini adalah misteri pembunuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yoi. Kalian tidak salah baca. MISTERI PEMBUNUHAN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Karena ukuran dua belas itu ukuran rata-rata wanita Amerika," aku menegaskan kepadanya. Aku tahu karena baru membacanya di majalah <i>People</i>. "Apakah kau bermaksud mengatakan bahwa kalau dibandingkan dengan yang berukuran rata-rata, kami semua sebenarnya gemuk?"</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Heather Wells adalah mantan penyanyi remaja yang namanya kini telah meredup. Seandainya ayahnya tidak terlibat kasus korupsi sehingga dia tidak mesti menginap di hotel prodeo selama beberapa tahun, atau seandainya ibunya tidak mencuri seluruh uang dan tabungannya untuk pergi ke negara lain, atau seandainya tunangannya tidak berpaling pada wanita lain, yang kebetulan merupakan bintang pop nomor satu terbaru Amerika, mungkin dia tidak perlu menjadi asisten direktur asrama--eh, maksudku, gedung tinggalmahasiswa di New York College.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi setelah menjalaninya beberapa bulan, pekerjaan itu tidaklah buruk. Malah tampaknya Heather menyukainya. Kehidupannya yang sebelumnya berantakan mulai membaik. Hingga ... Gadis-gadis di asra--maksudnya gedung tinggal satu per satu mulai tewas dalam waktu yang berdekatan!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebab kematian mereka diduga akibat kecelakaan ketika melakukan selancar lift. Tapi ... Benarkah?</div>
<div style="text-align: justify;">
Heather merasa ada yang janggal dengan kematian mereka. Tapi, seperti biasa, tak ada yang mempercayai kecurigaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setidaknya tidak bila ia tidak memiliki bukti apapun. Sebab dugaan dan kebiasaan saja tidaklah cukup untuk digunakan menjerat sang pelaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Whoa," Chooper menyergah. "Tunggu sebentar, Non. Polisi ada di sana? Bukankah mereka penyelidik profesional?"<br />
"Polisi hanya akan mengatakan hal yang sama mengenai kejadian sebelumnya," kataku. "Bahwa dia berselancar lift, dan terpeleset."<br />
"Karena mungkin memang itulah yang terjadi, Heather."<br />
"Tidak," aku menukas. "Tidak, kali ini tidak. Kali ini jelas tidak."<br />
"Mengapa? Apakah korban terakhir ini anak baik-baik juga?"<br />
"Aku tidak tahu," jawabku. "Tapi itu tidak lucu."</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mau tidak mau buku bercover imut ini sukses mengejutkanku. Padahal nih, aku sudah pernah membaca review buku ini dan aku tahu buku ini soal penelusuran kasus pembunuhan di asram--gedung tinggal mahasiswa, tapi buku ini tetap mengejutkanku. Mengejutkan karena bukunya melebihi ekspektasiku!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Misterinya? Diolah dengan sangat baik. Kendati pelaku utamanya mudah ditebak, apalagi ditambah sinopsis di belakang buku memberi petunjuk yang teramat gamblang, tidak membuat buku ini kehilangan pesonanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Protagonisnya? Benernya tipikal tokoh yang suka ikut campur dan menantang bahaya, tapi bagusnya Heather itu lovable sekali. Susah untuk tidak suka padanya. Ditambah lagi dia punya selera humor yang oke punya x))</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Chemistry Heather dan love interest-nya pun juga keren bengot. Percakapan mereka, interaksi mereka, terasa alami. Meski Heather merasa love interest-nya tampaknya tidak memiliki rasa yang sama, aku merasa si love interest punya rasa yang sama. Dan aku juga tahu dia tahu perasaan Heather kepadanya. Hanya saja dia agak insecure. Apalagi mengingat mantan Heather sebelumnya adalah adiknya sendiri. Dan masa pacaran mereka bisa dibilang sangat lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Humornya? Masa masih perlu aku jabarkan? Jelas bikin tertawa terpingkal-pingkal x))</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi ...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Misteri pembunuhan, cek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Protagonis tak nyebelin condong keren plus lutju, cek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Love interest keren tapi masih manusiawi, cek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Humor yang berjanji mengaduk perut kalian (karena mengocok terlalu ... Mainstream), cek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Entah bagi yang lain ya, tapi bagiku, <u><i><b>Size 12 is Not Fat</b></i></u> adalah paket kumplit. Makanya aku tidak segan-segan mengganjarnya dengan lima bintang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
"Halooo," protesku. "Saat itu umurku lima belas tahun."<br />
"Itu tidak penting," kata Cooper. "Karena dalam lima belas tahun ini, kau belum berubah. Kau masih merasa bertanggung jawab secara pribadi terhadap setiap orang yang kebetulan berhubungan denganmu, bahkan orang yang tidak kaukenal. Seakan-akan alasanmu berada di bumi ini untuk menjaga semua orang yang menghuninya."<br />
"Itu tidak benar," sergahku. "Dan itu baru <i>tiga belas</i> tahun yang lalu."</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-49345835984123329672017-02-16T21:50:00.000+07:002017-02-16T21:50:36.393+07:00In the Name of Wish by [.Re.]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
In the Name of Wish</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: [.Re.]</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Well+Done Groups</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: III + 82 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Fantasy </div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Teen (13 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Sweet!</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama In the Name of Wish</h3>
: Butir-butir kapas tujuh warna turun dari kabut putih kecil.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<h4 style="text-align: justify;">
Secara mengejutkan, buku In the Name of Wish ini lumayan bagus.</h4>
<div style="text-align: justify;">
Berkisah mengenai kepala keamanan sebuah kota/propinsi di semesta alternatif. Namanya Drakhmann, dan kota/propinsi yang jadi tanggung jawabnya adalah Scutleiss. Kota itu kedatangan beberapa mentalist, semacam penyihir yang dapat memanipulasi elemen, yang sekaligus duta dari Hyddrick, kota lain yang tampaknya kota/propinsi/negara adidaya.</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/02/in-name-of-wish-by-re.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-36073694508885127052017-01-19T11:11:00.000+07:002017-01-19T11:11:06.646+07:00Lady Susan by Jane Austen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: justify;">
Lady Susan</h2>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: Jane Austen</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Qanita (an imprint of Mizan Pustaka)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2016</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 132 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: klasik - fiksi sejarah</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Young Adult (16 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<h3>
Kalimat pertama Lady Susan</h3>
: Adikku tersayang,<br />
Aku tak bisa menunda lebih lama keinginanku untuk menerima tawaran baik yang kau sampaikan pada saat kita kali terakhir bertemu, untuk menginap beberapa minggu di kediamanmu di Churchhill.</blockquote>
</div>
<h4 style="text-align: justify;">
Bisa dibilang Lady Susan adalah karya Jane Austen paling berbeda dari karyanya yang biasa.</h4>
<div style="text-align: justify;">
Selain karena gaya menulisnya yang nyaris full dalam bentuk korespondensi surat-menyurat antara beberapa tokohnya, di buku ini Jane juga tidak menggunakan kalimat-kalimat panjang berputar-putar seperti yang biasa ditemukan di karya-karyanya yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir-G2-VL8yVr8WQiKoaoyGCgLMAOm_-OwjGcBRIy52_pXVfwUYRnt296KPKtD518M9aRLCj2To-41aY55X8kERj1_jO2MXGwNaajXvvhMWM8WUKTkDTYoUx6DGIL-348apUnfCo1MwNMoI/s1600/lady+susan+jane+austen.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir-G2-VL8yVr8WQiKoaoyGCgLMAOm_-OwjGcBRIy52_pXVfwUYRnt296KPKtD518M9aRLCj2To-41aY55X8kERj1_jO2MXGwNaajXvvhMWM8WUKTkDTYoUx6DGIL-348apUnfCo1MwNMoI/s320/lady+susan+jane+austen.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Atau setidaknya, seperti itulah gaya yang digunakan Jane di Pride and Prejudice dan Emma.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti judulnya, kisah dalam buku berputar di sekitar seorang tokoh yang cerdas dan karimastik--sekaligus licik--bernama Lady Susan.Demi menghindari gunjingan orang yang makin tidak sedap untuk konsumsi indera pendengaran, Lady Susan memutuskan untuk tinggal di rumah adik iparnya di desa. Kedatangannyadisambut baik oleh adik iparnya, tapi tidak oleh si istri adik ipar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan tanpa alasan si istri menatap sang Lady penuh selidik. Telah tersiar kabar, kabar kurang menyenangkan, bahwa Lady Susan adalah wanita yang penuh tipu daya. Jelas, menurut si istri, bahwa inilah yang membuat si Lady pindah ke desa untuk sementara waktu. Dan jelas terlihat juga bahwa sang Lady sedang mencari suami bagi dirinya dan putrinya, Frederica.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Eh ya, aku belum bilang ya?Sangprotagonis kita merupakan tokoh jahatnya.Jarang-jarang dong ada tokoh jahat yang jadi tokoh utamanya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dipandang sebelah mata seperti itu bukannya membuat Lady Susan ciutatau gentar, tapi malah tertantang. Tertantang untuk mengubah prasangka yang dihunjamkan oleh istri si adik ipar, dan membuatnya berpindah pihak mendukungnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan hanya Lady Susan saja yang merasa tertantang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mendengar betapa licin dan liciknya Lady Susan dari kakaknya--si istri adik ipar, Reginald De Courcy, yang terkenal sebagai penakluk wanita, merasa tertantang untuk mencoba bermain mata dengan sang Lady. Pria itu yakin, dia tidak akan jatuh dalam tipu daya wanita paruh baya tersebut. Namun, ketika berhadapan langsung dengan sang Lady ... Dia tidak menyangka bahwa wanita paruh baya itu cantik luar biasa. Belum lagi tutur katanya sangat sopan. Bagaimana mungkin kakaknya bisa berpikiran perempuan terhormat ini seperti yang digunjingkan orang-orang? Bagaimana kakaknya hanya mendengar satu sisi saja dan bukan dari kedua sisi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Merasa adiknya dalam bahaya besar, tentu saja si kakak berusaha keras memisahkan keduanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
I write only to bid you Farewell. The spell is removed; I see you as you are.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski aku sudah membaca sinopsis yang tercetak di sampul belakang, meski penerjemahnya sendiri sempat bilang bahwa tokoh utamanya sangat jahat, meski dalam salah satu suratnya pada sahabatnya Lady Susan mendeskripsikan sejelas-jelasnya motif tindakannya, jujur, aku sempat seperti Reginald De Courcy; mendukung Lady Susan dan percaya bahwa dia adalah korban gosip x))</div>
<div style="text-align: justify;">
Lha gimana ya, si Lady satu itu emang pintar sekali sih. Dia tahu gimana memanfaatkan kondisi, kata-katanya pun selain manis dan mengesankan juga terdengar cerdas. Walau sayangnya, kelebihan itu digunakan untuk berbuat yang tidak terpuji.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi uniknya, meski Lady Susan itusepertiitu, penuhtipudaya dan sejenisnya, tingkahpolahnyaentahkenapajustrumengundang tawa. Entah dia punya citarasa humor yang tinggi--yang tak disadarinya, atau Jane memang piawai dalam mengolah kisahnya, yang pasti aku sangat terhibur dengan Lady Susan. Dia itu ... Meski tema dan konflik buku-bukunya biasa saja, dengan mengesampingkan setting waktunya ya, karakter-karakter yang diciptakannya selalumemorable.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi tak sabar buat nonton adaptasi filmnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya, buku ini sudah diadaptasi ke layar lebar dengan judul Love ans Friendship.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
My favourite Jane Austen's so far.</div>
<div style="margin: 5px 20px 20px; text-align: justify;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b>Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge:</b>: <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Buka'; }" style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; width: 55px;" type="button" value="Buka" /></div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
<img alt="http://feedmebook.blogspot.com/2016/02/master-post-tantangan-membaca-seveneves.html" border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-4n6x8-SxRtGbKMALn9ZMEoRPVbidEBD5QQCiNClO5vOnlpYAnvDM2oh6o1F5OyFOWJ_AMNdQM57Jnr3DZ-2ZbsWEpLGIjTwOVprPsxhyphenhypheneNJQIOVZk5XOGGC_CWVzKjMy-CzNeDL8GO70/s320/Seveneves%25281%2529.jpg" width="100" /><br />
Kategori: Nomor 5 - Buku yang telah diadaptasi ke dalam film atau series</div>
</div>
</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-62538618736200981162017-01-18T11:11:00.000+07:002017-01-18T11:11:06.089+07:00Wishful Wednesday [143]<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Wishful Wednesday pertama di tahun 2017 ini. Setelah absen beberapa bulan tidak mengikuti meme bikinan kak Astrid @ Book to Share (aka Perpus Kecil) ini, akhirnya kini aku bisa ikut memeriahkannya lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, selama absen tersebut, ada beberapa WW yang berubah bentuk dari abstrak ke nyata. Beberapa di antaranya adalah ...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
The Secret Garden dari WW 9 dan 28</div>
<div style="text-align: justify;">
The Trials yang merupakan 1/2 bagian dari WW 134</div>
<div style="text-align: justify;">
A Fair Lady and A Fine Gentleman yang merupakan 1/2 bagian lagi dari WW 134</div>
<div style="text-align: justify;">
Station Eleven dari WW 141</div>
<div style="text-align: justify;">
dan beberapa buku lainnya yang belum sempat aku kabarkan via WW ke semesta.<br>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kali ini, di Rabu minggu ketiga bulan Januari, buku apa yang kira-kira yang sedang aku idam-idamkan?</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/01/wishful-wednesday-143.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-59219876790646427332017-01-17T11:11:00.000+07:002017-01-17T11:11:01.256+07:00Howl's Moving Castle by Diana Wynne Jones<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
Howl's Moving Castle</h2>
Istana yang Bergerak<br />
Penulis: Diana Wynne Jones<br />
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama<br />
Tahun terbit: 2009<br />
Tebal: 328 halaman<br />
Seri: Howl's Moving Castle #1<br />
Genre: Fantasi - Adventure<br />
Target: Young Adult (15 tahun ke atas)<br />
Score: Yummy!<br />
<br />
<blockquote>
<h3 style="text-align: left;">
Kalimat pertama Howl's Moving Castle</h3>
: Di Ingary, negeri tempat hal-hal seperti sepatu bot ajaib dan jubah yang bisa membuat orang menghilang benar-benar ada, agak kurang beruntung bila kau dilahirkan sebagai sulung dari tiga bersaudara.</blockquote>
<br />
<h4 style="text-align: left;">
Sebelum membaca bukunya, aku sudah menonton adapatasi film Howl's Moving Castle.</h4>
Dan aku suka dengan adaptasi filmnya tersebut.<br />
<br />
Meski penggambaran Howl di adaptasi itu tampak terlalu cantik untukku--dia cowok, omong-omong. Atau emang dibikin gitu? Lagipula di bukunya sendiri Howl dikenal sangat pesolek oleh orang-orang terdekatnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHkKjMaiwX0IAA-3NNDlfT-kdnUgvERMsmu8p_CgKe5FCAp6B9OaD3YD8wtmsRSExCt8038T6GNo3JfjgBb9DlPTnAMHeV-m523cl61-clQ8hwyuUGI7iFLF1i0K_TlsYY3v9tMxucdHe4/s1600/howl%2527s+moving+castle.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHkKjMaiwX0IAA-3NNDlfT-kdnUgvERMsmu8p_CgKe5FCAp6B9OaD3YD8wtmsRSExCt8038T6GNo3JfjgBb9DlPTnAMHeV-m523cl61-clQ8hwyuUGI7iFLF1i0K_TlsYY3v9tMxucdHe4/s320/howl%2527s+moving+castle.jpg" width="320" /></a></div>
Di Howl's Moving Castle, cerita diawali dengan sedikit latar belakang dunianya. Di mana anak pertama akan selalu menjadi yang tidak beruntung di antara sodara mereka. Dan itulah yang dialami Sophie. Dia "terjebak" di toko topi keluarganya, sementara kedua adiknya bisa pergi dari rumah untuk mencari ilmu dan peruntungan. Sophie yang tahu nasibnya akan buruk tidak melakukan apa-apa untuk mengubah hidupnya. Walau begitu dia tetap bekerja dengan tekun di toko topi yang nantinya bakal diwarisinya.<br />
<br />
Meski terkadang, mungkin saking frustrasinya, dia mengajak bicara topi-topi yang dibuatnya.<br />
Hidup Sophie yang cukup buruk untuk standarnya, dan standar kedua saudarinya, kemudian berubah jadi semakin buruk ketika dia didatangi oleh nenek sihir jahat. Menurut si nenek sihir, Sophie berusaha menyainginya.<br />
<br />
Sophie tentu saja kaget, bagaimana cara dia menyaingi si nenek? Dia hanyalah gadis biasa-biasa saja. Dia bahkan amat sangat jarang sekali keluar toko. Dia bahkan tak pernah melakukan sihir, tak punya juga peralatan sihir atau peliharaan gaib, jadi bagaimana mungkin dia mengobarkan perang ke salah satu penyihir paling ditakuti di seluruh Ingary?<br />
<br />
Untuk membuat Sophie menyesal, si Nenek Sihir mengutuknya menjadi tua.<br />
<br />
Tentu di dunia yang mengenal sihir, kutukan semacam itu sering dilancarkan. Tapi mantra yang ditujukan ke Sophie merupakan mantra khusus, berlapis-lapis, yang membuat banyak orang tak menyadari bahwa Sophie kena kutukan.<br />
<blockquote>
</blockquote>
Lalu dimana peran Howl? Masa dia yang jadi judul buku malah nggak muncul?<br />
<br />
Sama seperti si nenek sihir, Howl adalah salah satu penyihir yang ditakuti. Dan yang membuatnya semakin terkenal adalah dia punya istana yang bergerak.<br />
<br />
Sophie yang sudah tua, memutuskan untuk keluar rumah. Toh tak ada yang bakal mengenalinya. Saat keluar rumah inilah dia bersilang jalan dengan istana Howl yang berjalan. Karena dia berpikir sudah tua, dan tak ada lagi yang perlu ditakutkan, dia mengundang dirinya sendiri masuk ke istana itu. Dan sejak dia menginjakkan kaki di istana itu, hidupnya berubah jadi lebih menarik.<br />
Dia juga menemukan fakta bahwa Howl tidaklah seperti kata orang.<br />
<br />
Kecuali bahwa dia suka mengejar gadis-gadis.<br />
<blockquote>
</blockquote>
Dibanding filmnya, buku Howl's Moving Castle punya perbedaan yang cukup besar. Salah satunya yang cukup mengganggu adalah asal usul Howl. Aku yang saat membaca bukunya terbayang oleh filmnya, mendapati hal ini cukup mengejutkan. Dan bukannya membuatnya bagus, malah menurutku bagian ini agak ... aneh.<br />
<br />
Walau, bagian itu termasuk cukup penting.<br />
<br />
Walau lagi, kalau diubah dengan sedikit penyesuaian, misal kayak di filmnya, bakal lebih bagus.<br />
Karakter Sophie di buku dan di film sama okenya. Karakter Howl lebih oke di film, tapi di buku juga lumayan. Malah semua karakter baik di film dan buku tak ada yang jelek deh. Cuman kalau di film, ada karakter yang dihilangkan.<br />
<br />
Belakangan, aku tahu Howl's Moving Castle ternyata memiliki sekuel. Reaksi pertamaku, "Whaaaaat?" Masalah di buku pertamanya sudah tuntas setuntas-tuntasnya. Masalah apalagi yang akan diangkat di sekuelnya?<br />
<br />
<div style="margin: 5px 20px 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b>Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge:</b>: <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Buka'; }" style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; width: 55px;" type="button" value="Buka" /></div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
<img alt="http://feedmebook.blogspot.com/2016/02/master-post-tantangan-membaca-seveneves.html" border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-4n6x8-SxRtGbKMALn9ZMEoRPVbidEBD5QQCiNClO5vOnlpYAnvDM2oh6o1F5OyFOWJ_AMNdQM57Jnr3DZ-2ZbsWEpLGIjTwOVprPsxhyphenhypheneNJQIOVZk5XOGGC_CWVzKjMy-CzNeDL8GO70/s320/Seveneves%25281%2529.jpg" width="100" /><br />
kategori: Nomor 5 - Buku yang telah diadaptasi ke dalam film atau series<br />
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-22319291376804688122017-01-16T11:11:00.000+07:002017-01-16T11:11:01.138+07:00Mantra by Azisa Noor dan R. Amdani<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Mantra</div>
<div style="text-align: justify;">
karya: Azisa Noor dan R. Amdani</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: CV Curhat Anak Bangsa</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2011</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 144 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Graphic Novel - Supernatural</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Young Adult (16 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Almost Sweet!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku menemukan Mantra di meja Mizan di bazaar BBW Oktober lalu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Covernya yang keren, seperti digambar dengan cat air, dan harganya yang murah meriah (dari petualanganku di BBW, tampaknya buku ini adalah buku paling murah di bazaar buku yang konon paling besar sedunia itu!) tak membuatku berpikir dua kali untuk memasukkannya ke keranjang belanjaan.</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/01/mantra-by-azisa-noor-dan-r-amdani.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-47486114582731767882017-01-15T11:11:00.000+07:002017-01-15T11:11:07.020+07:00Morte-extended version by Ekyu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Morte-extended version</div>
<div style="text-align: justify;">
karya: Ekyu</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Muffin Graphics (PT Mizan Pustaka)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 160 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Graphic Novel - Misteri - Horor</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Teen (13 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Sweet!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti Mantra, aku mendapatkan Morte ini dari bazaar BBW.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi dibanding Mantra, aku lebih suka Morte. Baik secara gambar, maupun secara cerita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Walau kedua-keduanya sama-sama kurang panjang ceritanya, kurang banyak jumlah halamannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
Walau di Morte ini ada embel-embel extended version--mungkinkah ada edisi sebelumnya, yang ceritanya lebih pendek lagi?</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/01/morte-extended-version-by-ekyu.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8459292677826949067.post-30323715969937442012017-01-14T23:08:00.000+07:002017-01-14T23:08:59.039+07:00A Fair Lady and A Fine Gentleman: Kumpulan Kutipan dari Buku-buku Jane Austen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
A Fair Lady and A Fine Gentleman</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah kumpulan quote dari karya-karya besar Jane Austen</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerjemah (sekaligus penyusun?): Dyah Agustine</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerbit: Qanita (an imprint of Mizan Pustaka)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun terbit: 2016</div>
<div style="text-align: justify;">
Tebal: 144 halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre: Fiksi - Kumpulan Quote</div>
<div style="text-align: justify;">
Target: Young Adult (15 tahun ke atas)</div>
<div style="text-align: justify;">
Score: Delicious!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ada alasan untuk tidak menyukai A Fair Lady and A Fine Gentleman! XD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak sebelum buku ini terbit, kalau tidak salah ingat penerjemah buku ini sempat mengiming-imingi diriku dengan buku ini, aku sudah kepincut dengan covernya yang cantik banget dan minta difoto banget itu xD</div>
</div><a href="http://feedmebook.blogspot.com/2017/01/a-fair-lady-and-fine-gentleman-kumpulan.html#more">Baca selengkapnya »</a>F. Juni Ismariantohttp://www.blogger.com/profile/06285257640323664121noreply@blogger.com2