Morte-extended version by Ekyu

Morte-extended version
karya: Ekyu
Penerbit: Muffin Graphics (PT Mizan Pustaka)
Tahun terbit: 2014
Tebal: 160 halaman
Genre: Graphic Novel - Misteri - Horor
Target: Teen (13 tahun ke atas)
Score: Sweet!

Sama seperti Mantra, aku mendapatkan Morte ini dari bazaar BBW.

Tapi dibanding Mantra, aku lebih suka Morte. Baik secara gambar, maupun secara cerita.
Walau kedua-keduanya sama-sama kurang panjang ceritanya, kurang banyak jumlah halamannya.
Walau di Morte ini ada embel-embel extended version--mungkinkah ada edisi sebelumnya, yang ceritanya lebih pendek lagi?


Morte diawali dengan adegan kakak beradik yang baru saja sampai stasiun kereta api. Mereka dititipkan ke rumah paman dan bibi mereka di daerah situ untuk sementara waktu.

Bila dilihat sekilas, kedua anak perempuan itu tidaklah terlihat mirip. Bahkan walau dilihat lama pun mereka tampak seperti bukan bersaudari. Ada alasan yang melatarbelakangi hal ini.
Ketika berjalan kaki menuju rumah paman dan bibi mereka, mereka melewati rumah kosong keluarga Leister. Saat melewati rumah itu si adik mendengar suara ajakan, ajakan untuk bermain. Suara siapakah itu? Dan kenapa hanya si adik yang mendengar?

Belakangan diketahui juga, rumah kosong itu adalah salah satu rumah terkenal di kota kecil itu. Rumah yang terkenal karena keangkerannya.

Suatu hari di hari yang berhujan, si adik menghilang. Sementara si kakak melihat pagar rumah kosong angker terbuka sedikit. Mungkinkah si adik masuk ke sana?

Ada alasan kenapa aku jarang membaca buku bergenre horor. Selain karena aku tidak menemukan "kesenangan" dengan ditakut-takuti, buku genre ini sering meninggalkan banyak hal kurang atau bahkan tidak terjelaskan. Dan Morte ini tidak lepas dari hal tersebut.

Hal yang paling bikin aku penasaran, yakni kelanjutan dari si kakak-beradik dan bagaimana si adik bisa begitu (?), masih belum begitu jelas.

Kendati Morte halamannya dikit, Morte memiliki dua cerita. Cerita si kakak beradik yang dititipkan tersebut. Dan cerita awal mula rumah kosong itu kenapa jadi rumah paling seram di kota kecil itu.

Karakter yang terlibat di dalamnya oke. Meski halamannya terbatas, keunikan karakter mereka masing-masing sungguh terasa. Dan, sekali lagi, meski halamannya terbatas, kedua cerita yang dikemas di dalam Morte memiliki latar belakang yang sama-sama kuat. Dan tentu saja buku ini, dengan keterbatasan halamannya, aura seramnya tanpa disangka-sangka benar-benar terasa!
Membuatku bersyukur tidak membatjanya di malam hari x)))

Sesaat setelah kelar membatja Morte, aku berpikir, mungkin buku ini bagus bila ada sekuelnya. Tapi setelah aku pikir-pikir lagi. Buku ini sudah bagus dikemas one-shot. One-shot tapi dengan cerita lebih panjang sedikit lagi. Meski seram, dan tak mungkin aku reread lagi nih komik, aku bakal baca buku tentang dua hal yang bikin aku penasaran tadi.

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!