Lady Susan by Jane Austen

Lady Susan

Penulis: Jane Austen
Penerbit: Qanita (an imprint of Mizan Pustaka)
Tahun terbit: 2016
Tebal: 132 halaman
Genre: klasik - fiksi sejarah
Target: Young Adult (16 tahun ke atas)
Score: Delicious!

Kalimat pertama Lady Susan

: Adikku tersayang,
Aku tak bisa menunda lebih lama keinginanku untuk menerima tawaran baik yang kau sampaikan pada saat kita kali terakhir bertemu, untuk menginap beberapa minggu di kediamanmu di Churchhill.

Bisa dibilang Lady Susan adalah karya Jane Austen paling berbeda dari karyanya yang biasa.

Selain karena gaya menulisnya yang nyaris full dalam bentuk korespondensi surat-menyurat antara beberapa tokohnya, di buku ini Jane juga tidak menggunakan kalimat-kalimat panjang berputar-putar seperti yang biasa ditemukan di karya-karyanya yang lain.

Atau setidaknya, seperti itulah gaya yang digunakan Jane di Pride and Prejudice dan Emma.
Seperti judulnya, kisah dalam buku berputar di sekitar seorang tokoh yang cerdas dan karimastik--sekaligus licik--bernama Lady Susan.Demi menghindari gunjingan orang yang makin tidak sedap untuk konsumsi indera pendengaran, Lady Susan memutuskan untuk tinggal di rumah adik iparnya di desa. Kedatangannyadisambut baik oleh adik iparnya, tapi tidak oleh si istri adik ipar.

Bukan tanpa alasan si istri menatap sang Lady penuh selidik. Telah tersiar kabar, kabar kurang menyenangkan, bahwa Lady Susan adalah wanita yang penuh tipu daya. Jelas, menurut si istri, bahwa inilah yang membuat si Lady pindah ke desa untuk sementara waktu. Dan jelas terlihat juga bahwa sang Lady sedang mencari suami bagi dirinya dan putrinya, Frederica.

Eh ya, aku belum bilang ya?Sangprotagonis kita merupakan tokoh jahatnya.Jarang-jarang dong ada tokoh jahat yang jadi tokoh utamanya?

Dipandang sebelah mata seperti itu bukannya membuat Lady Susan ciutatau gentar, tapi malah tertantang. Tertantang untuk mengubah prasangka yang dihunjamkan oleh istri si adik ipar, dan membuatnya berpindah pihak mendukungnya.

Bukan hanya Lady Susan saja yang merasa tertantang.

Setelah mendengar betapa licin dan liciknya Lady Susan dari kakaknya--si istri adik ipar, Reginald De Courcy, yang terkenal sebagai penakluk wanita, merasa tertantang untuk mencoba bermain mata dengan sang Lady. Pria itu yakin, dia tidak akan jatuh dalam tipu daya wanita paruh baya tersebut. Namun, ketika berhadapan langsung dengan sang Lady ... Dia tidak menyangka bahwa wanita paruh baya itu cantik luar biasa. Belum lagi tutur katanya sangat sopan. Bagaimana mungkin kakaknya bisa berpikiran perempuan terhormat ini seperti yang digunjingkan orang-orang? Bagaimana kakaknya hanya mendengar satu sisi saja dan bukan dari kedua sisi?

Merasa adiknya dalam bahaya besar, tentu saja si kakak berusaha keras memisahkan keduanya.

I write only to bid you Farewell. The spell is removed; I see you as you are.

Meski aku sudah membaca sinopsis yang tercetak di sampul belakang, meski penerjemahnya sendiri sempat bilang bahwa tokoh utamanya sangat jahat, meski dalam salah satu suratnya pada sahabatnya Lady Susan mendeskripsikan sejelas-jelasnya motif tindakannya, jujur, aku sempat seperti Reginald De Courcy; mendukung Lady Susan dan percaya bahwa dia adalah korban gosip x))
Lha gimana ya, si Lady satu itu emang pintar sekali sih. Dia tahu gimana memanfaatkan kondisi, kata-katanya pun selain manis dan mengesankan juga terdengar cerdas. Walau sayangnya, kelebihan itu digunakan untuk berbuat yang tidak terpuji.

Tapi uniknya, meski Lady Susan itusepertiitu, penuhtipudaya dan sejenisnya, tingkahpolahnyaentahkenapajustrumengundang tawa. Entah dia punya citarasa humor yang tinggi--yang tak disadarinya, atau Jane memang piawai dalam mengolah kisahnya, yang pasti aku sangat terhibur dengan Lady Susan. Dia itu ... Meski tema dan konflik buku-bukunya biasa saja, dengan mengesampingkan setting waktunya ya, karakter-karakter yang diciptakannya selalumemorable.

Jadi tak sabar buat nonton adaptasi filmnya.

Oh ya, buku ini sudah diadaptasi ke layar lebar dengan judul Love ans Friendship.

My favourite Jane Austen's so far.
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
http://feedmebook.blogspot.com/2016/02/master-post-tantangan-membaca-seveneves.html
Kategori: Nomor 5 - Buku yang telah diadaptasi ke dalam film atau series

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!