Erec Rex: The Monsters of Otherness by Kaza Kingsley

Kalimat pertama The Monsters of Otherness
Raja Pluto gemetar di balik bayangan.

Sececap The Monsters of Otherness

Ketika kembali ke Alypium, untuk melaksanakan tes yang harus dilaksanakan untuk mengklaim kemenangannya sebagai raja masa depan kerajaan tersebut, Erec Rex disambut sesuatu yang tidak mengenakkan: Dia dituduh sebagai seorang penipu!

Erec Rex dulunya merupakan sosok yang dikenal oleh masyarakat Negeri Bawah (negeri yang mengenal sihir, Negeri Atas adalah tempat tinggal manusia non-sihir). Tapi dirinya sendiri tidak ingat. Selain karena dulunya dia masih ketjil (sekarang dia masih 12 tahunan), ada sebuah kejadian yang menyebabkan ingatannya terhapus. Demi keamanannya sendiri. Dan demi keamanannya juga, June, ibu angkatnya, mengajaknya keliling Dunia Atas. Jadi, bisa dimaklumi bila sebagian masyarakat menganggapnya telah mati dan sosoknya yang kini muntjul merupakan penipu yang mengaku-ngaku sebagai dirinya.

Tapi hal itu tidak akan terjadi bila seseorang tidak campur tangan, menggunakan kharisma, sihir, dan kekuasaannya, merusak segalanya. Siapa lagi kalau bukan Dia-Yang-Bermata-Banyak: Baskania. Dengan dituduhnya Erec Rex sebagai penipu, dan protes masyarakat yang tidak ingin dipimpin olehnya di masa mendatang, maka muntjul kompetitor yang bersaing dengannya guna memperebutkan takhta, yang juga merupakan bawahan Baskania: si kembar Stain, yang telah menjadi mimpi buruk Erec Rex dan temannya sejak kompetisi yang terdahulu.

Untuk mengklaim takhta ini Erec Rex, juga peserta lainnya, diharuskan menyelesaikan beberapa tugas. Dan untuk dua tugas pertamanya ini, mereka diminta untuk membuka telur di sarang naga (iya, terdengar konyol memang), dan memerangi para monster di dunia lain--yang tak pernah disangka-sangka Erec akan dihadapinya.

Citarasa The Monsters of Otherness

Satu hal yang jelas: The Monsters of Otherness jauh lebih keren dibanding prekuelnya, The Dragon's Eye. Secara plot, buku kedua dalam seri ini jauh lebih baik dan jauh lebih bikin penasaran. Aku sampai begadang hingga setengah empat guna menyelesaikan buku ini, hahah.

Bila di buku pertama tidak ada karakter yang memorable, maka di sini ada cukup banyak. Termasuk Erec Rex. Yang mana di sini digambarkan sebagai remaja labil yang cepat panas. Bethany masih mudah dilupakan. Tapi yang benar-benar kuat itu Jam, pelayan istana, dan guru sihir Erec yang tjara ngomongnya bikin orang gregetan pengen menirunya :))

Petualangannya masih seru. Dan beberapa kebetulannya sudah terasa mulus, tidak seperti di buku pertama yang kentara sekali.

Konsep negaranya antara bagus dan tidak. Aku tidak sempat menyinggungnya di buku pertama. Juga karena di buku pertama tampaknya penulis juga belum begitu fokus dalam membangun dunianya. Dunia Erec Rex masih acak-adut, tapi kalau ini lebih bisa dipercaya karena penjelasannya mudah dipahami dan terasa ringan, tapi sekaligus tidak mudah dipercaya karena negaranya seperti gabungan antara kerajaan dan republik. Ada Raja dan Ratu, dan sebagai pengawas mereka bukan kelompok Dewan tapi Presiden.

Gabungan antara sihir dan teknologi (ala Doraemon) kali ini menyatu dengan baik. Konsep Nevervald yang diperkenalkan penulis juga keren pakai dewa. Kok bisa kepikiran hal itu sih? Dan Nevervald ini nanti akan menjadi sesuatu yang penting di buku ketiga: The Search For Truth.

Secara keseluruhan, aku suka The Monsters of Otherness. Dan sangat menikmati saat membatjanya.

The Monsters of Otherness

Monster-monster Dunia Lain
Penulis: Kaza Kingsley
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2011
Tebal: 400 halaman
Seri: Erec Rex #2
Genre: Fantasi - Adventure
Stew score: Yummy (4 dari 5 bintang)
Target: Teen (13 tahun ke atas!)

P.S: Terima kasih pada kak Truly yang pernah mengadakan GA berhadiah buku ini. Berkat beliau aku bisa membatja buku keren dengan desain sampul serta detail (warna mata di sampul mengikuti warna mata Erec Rex di deskripsi dalam buku!) yang keren pakai dewa!

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!