Erec Rex: The Dragon's Eye by Kaza Kingsley

Kalimat pertama The Dragon’s Eye
It was early, far too early to wake up in the summer, when Erec Ulysses Rex’s alarm clock went off.

Sececap The Dragon's Eye

Saat dibangunkan oleh jam wekernya yang hidup (iya, kalian tak salah membatjanya), yang membangunkannya dengan cara brutal sebelum kemudian lari terbirit-birit, Erec Rex mendapati ibunya tidak ada di rumah. Hanya ada saudara dan saudarinya dan seorang wanita dewasa yang mengaku sebagai pengasuh mereka.

Tidak biasanya June, ibu Erec (atau tepatnya ibu angkatnya), pergi tanpa berpamitan. Baik dirinya dan saudara-saudarinya tak tahu kemana ia pergi. Sementara si pengasuh mereka yang super galak dan tak memperbolehkan mereka pergi kemana-mana memilih untuk bungkam.

Namun Erec tak kehilangan akal. Dengan bantuan saudara-saudarinya dia berhasil keluar rumah. Dan setelah mencari dan bertanya kesana-kemari, dia menemukan fakta bahwa ibunya diculik!!

Hanya saja, June tidak diculik oleh orang biasa. Dia diculik oleh seseorang yang berasal dari negeri yang udaranya diselimuti sihir!

Citarasa The Dragon's Eye

Kalau bukan karena kak Reni, aku mungkin tidak tahu dengan seri ini. Atau mungkin tahu, tapi akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab semesta menuntunku untuk membatja buku-buku dalam serial ini.

Erec Rex: The Dragon's Eye ceritanya seru, tapi terkesan acak adut alias berantakan, juga random. Rancang bangun dunianya cukup mudah dipahami, dan nyaris lumayan bisa dipercaya, tapi terkesan tumpang-tindih karena sihir dan teknologi tidak menyatu dengan baik. Juga nama-nama tokohnya tampak tak terlalu dipikirkan, nama-nama dari 'dunia lama', dunia fantasi, dan nama dunia sekarang, semuanya ada. Semuanya campur aduk. Tidak apa-apa sebenarnya, mengingat di dunia nyata nama-nama juga sudah bak gado-gado. Jadi, kenapa nggak?

Kesan kebetulan tidak terasa mulus di The Dragon's Eye. Kenapa? Sebab begitu tiba di Alypium, dunia yang berada di bawah dunia manusia pada umumnya, Erec dan temannya, Bethany, langsung dihadapkan pada turnamen untuk memperebutkan posisi sebagai Raja dan Ratu untuk memerintah tiga kerajaan. Turnamen itu hanya boleh diikuti oleh anak-anak. Anak-anak ini akan dihadapkan pada kontes yang sulit dan berpotensi merenggut nyawa (sound familiar? Tunggu sampai kalian membatjanya dan menemukan tantangan kedua dilakukan di dalam air #oops spoiler kagak ya? xD ) Tapi walaupun begitu, keikutsertaan Erec dalam kontes tersebut bisa dibilang cukup masuk akal: untuk bisa menemukan (juga kemungkinan menyelamatkan) ibunya.

Kendati The Dragon's Eye memiliki pace yang cepat, penuh dengan hal ajaib, juga teknologi aneh yang unik (alih-alih menggunakan tongkat sihir orang-orang menggunakan remote tv), aku merasa masih ada yang kurang. Kurang memorable atau seru tapi mudah dilupakan. Aku saja sudah agak lupa dengan yang buku pertama ini. Beda dengan buku keduanya yang ketjeh dan buku tiganya yang punya dua cerita dan dua klimaks.

Sebelum mulai membatja, karena buku ini mesti antri, hahah, aku sempat mendengar selentingan (#ceileh selentingan) kalau buku ini mirip-mirip Harry Potter. Bagiku, memang agak mirip tapi bedanya banyak banget kok. Yang mirip sekali itu cuman satu karakter yang dari tingkah dan polahnya mirip sekali dengan Severus Snape.

Meski sebenarnya, jenis karakter gitu banyak ditemui di banyak novel. Juga film.

Secara keseluruhan, The Dragon's Eye buku yang lumayan. Aku sangat menikmati membatjanya. Dunianya terkesan aneh dan ribet, juga beberapa bagian terkesan dipaksakan agar terkesan "wow" dan "ajaib". Sayang tidak ada karakter yang berkesan karena para karakternya tidak memiliki keunikan yang dapat membuatku mengingatnya. Ini Erec, sebelah matanya buta, dia mengenakan mata katja, dia tak kenal takut, dan lain-lain. Ini Bethany, dia pintar, dia jago matematika, dan sebagai. Ini si A, yang ini ono ini ono ini ono kucruuut. Tapi ya cuman gitu doang. Tak ninggalin kesan apa-apa. Plotnya lumayan juga, penuh misteri, tapi tidak sampai bikin aku penasaran hingga pengen segera melanjutkan membatjanya.

Walau sekarang aku sudah kelar membatja buku ketiganya, hahah.

The Dragon's Eye

Penulis: Kaza Kingsley
Penerbit: Simon and Schuester
Tahun terbit: 2009
Tebal: 368 halaman
Seri: Erex Rec #1
Genre: Fantasi - Adventure
Stew score: Almost Yummy (3,5/5 bintang)
Target: Teen (13 tahun ke atas)

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!