Defy the Dark by Saundra Mitchell and Co - part 1

Sececap mengenai Defy the Dark

Defy the Dark adalah kumpulan cerpen dari 17 penulis yang dikepalai oleh Saundra Mitchell. Beberapa dari 17 itu sudah memiliki nama besar, bahkan novel-novel mereka sebagian telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sebut saja Beth Revis (penulis Across the Universe), Carrie Ryan (penulis The Forest of Hands and Teeth), Aprilynne Pike (Penulis Wings), Jackson Pearce (Penulis Sisters Red dan Sweetly), dan Rachel Hawkins (penulis Hex Hall).

Dan seperti judulnya, Defy the Dark atau kalau diterjemahkan menjadi Menantang Kegelapan, kesemua cerpen ini melibatkan banyak rupa kegelapan. Tidak, kumcer ini bukan kumcer horror, meski ada juga yang horror. Kegelapan mungkin identik dengan cerita seram dan hantu-hantu. Tapi gelap tak selamanya soal itu. Gelap bisa berarti banyak hal.


Citarasa Defy the Dark

Diurutkan dari halaman kecil ke halaman besar

Sleepstalk by Courtney Summers
Kalimat pertama: Jed Miller is a sleepwalker.

Sececap: Karena dilarang bertemu secara terang-terangan, dan sang cowok idaman memintanya untuk berhenti mencintainya, seorang insan diam-diam tiap malam menantang kegelapan, ketika sekitarnya tertidur lelap, mengunjungi rumah sang cowok. Tidak ada yang tahu soal kunjungannya ini. Bahkan juga tidak si cowok yang dicintainya setengah mati. Dia berkunjung ke sana hanya ingin... Merasa dekat dengan seseorang yang sangat dicintainya.

Dan malam sekian kunjungannya, dia mengetahui bahwa gebetannya itu, yang bernama Jed Miller, seorang sleepwalker (seseorang yang berjalan dalam tidurnya). Dan dia mulai mengikuti cowok yang dicintainya itu—kemanapun dia berjalan, tanpa membangunkannya

Citarasa: Sebagai kisah pembuka, Sleepstalk lumayan keren. Benar-benar menjeratku untuk terus membacaku dan melambungkan ekspektasiku bahwa kisah dalam kumcer ini bagus semua. Bahasanya, alurnya, dan, yang terpenting, emosi sang narator yang sejak awal hingga akhir tak memberitahukan namanya (dan kelaminnya juga begitu ambigu, sehingga bisa saja si narator ini cowok atau cewek—meski kata "another" bikin dia condong ke cewek). Emosinya, bila kalian membacanya sendiri, terasa kuat sekali. Cintanya yang begitu dalam bagi seorang Jed Miller. Kekecewaannya karena tak bisa memilikinya dan "usiran" halus Jed yang ingin dia berhenti mengejarnya. Tapi meski diusir begitu, dia tak pernah bisa membencinya, tak pernah dapat menghapus cintanya.

Ohh, cinta si Aku tidak bertepuk sebelah tangan. Jed juga memiliki rasa yang sama. Tapi dia bukan lelaki yang suka menentang kehendak orangtua.

Endingnya bukan tak terduga, tapi aku cukup menyayangkan adegan itu yang dipilih. Pengen yang lebih romantis dikit, hahah.

Nature by Aprilynne Pike
Kalimat pertama: In the end, it's because of my hips.

Sececap: Di New Horizon, demi menghindari Kejatuhan Mahadahsyat terulang kembali, masyarakat dibagi menjadi tiga kelompok: Labor (yang merupakan kelas pekerja), Nature (yang bertugas untuk memastikan keberlangsungan hidup manusia), Nurture (semacam ilmuwan yang bertugas belajar dan memikirkan kesejahteraan masyarakat). Pembagian masyarakat ini berdasarkan nilai ujian saat umur penduduk mencapai 16 tahun.

Tapi ada pengecualian bagi Nature. Rendah atau kecil nilaimu, bila tubuhmu cocok untuk... Menghasilkan keturunan, maka dirimu otomatis jadi Nature.

Kylie sejak dulu ingin sekali menjadi Nurture. Dia sangat haus akan ilmu pengetahuan. Dan atas kerja kerasnya dia berhasil mendapatkan nilai yang dapat menggapai impiannya tersebut. Tapi, karena ukuran tubuhnya cocok untuk melahirkan anak, maka dia ditugaskan oleh negaranya menjadi Nature.

Kesal memang. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Peraturan tetaplah peraturan.

Citarasa: Kesannya kayak dystopia, ya? Tapi sebenarnya Nature ini lebih ke utopia. Sebab di New Horizon, peraturan dipatuhi karena kesadaran diri sendiri. Karena aturannya, New Horizon tidak hancur seperti negara-negara lain, dan tetap bertahan selama 1000 tahun lebih setelah Kejatuhan Mahadahsyat yang memorak-porandakan dunia dan menghasilkan kebebasan yang sebebas-bebasnya yang kemudian berujung pada kekacauan (jadi inget sama Avatar Korra season (atau book) tiga).

Pas sebelum membaca ceritanya, dan baru membaca judulnya, aku sempat mengira cerpen ini akan berkisah soal alam dan pesan untuk melestarikannya. Tapi ternyata bukan. Cerpen ini, menurutku, lebih menitik-beratkan pada berdamai dengan situasi dan kondisi yang menimpa—dan berpikirlah kreatif.

Ceritanya sendiri... Agak membosankan bagiku. Rancang bangun dunianya oke, tapi tak ada yang baru di dalamnya. Tak ada yang istimewa. Aku malahan sempat lupa dengan kisahnya saat hendak menulis review ini, hahah. Tapi penulis termasuk bukan jenis penulis yang suka menghambur-hamburkan kata. Setidaknya di cerpen ini. Lihat saja itu kalimat pembukanya. Langsung menuju masalah utama.

The Dark Side of the Moon by Dia Reeves
Kalimat pertama: When Cado snuck up on Patricia in her backyard, her first reaction was not to scream but to thwack
him over the head with a silver watering can.

Sececap: Ada sebuah legenda, legenda seram, yang beredar di daerah tempat tinggal Cado dan Patricia (mereka ini sepasang kekasih) yakni, night trolley. Menurut legenda, siapapun yang naik night trolley, malam itu juga adalah malam terakhirnya.

Cado ingin membuktikan dirinya berani dalam segala hal. Dia pun menghubungi nomor terlarang, dan night trolley pun datang.

Citarasa: cerita horor ini agak absurd dan aku susah memahami apa yang hendak disampaikan penulisnya. Dan karena keabsurdannya tersebut, kehororannya jadi berkurang.

Kisahnya bersetting di sebuah kota yang tampaknya kecil. Tokoh utamanya seorang remaja pria bernama Cado yang bercita-cita jadi pemain flute (semacam suling), dan dia pergi ke rumah pacarnya, Patricia. Keluarga Patricia ini cukup dekat dengan hal-hal supernatural. Patricia terkadang menggunakan darah kering (entah dari makhluk apa) sebagai "lipgloss."

Legenda night trolley juga sedikit aneh. Dipercaya bahwa sesuatu yang menjadi supir dari benda yang menghilangkan banyak sekali orang tersebut bukanlah manusia, atau tidak berasal dari bumi. Cara memanggilnya adalah dengan menelpon ke nomor khusus dan untuk naik nanti mesti bayar $1.

Intinya, kisah ini bukan salah satu kisah yang aku suka dari kumcer ini.

Ghost Town by Malinda Lo
Kalimat pertama: McKenzie shows up at the Spruce Street Guest House a few minutes before midnight, dressed all in
black as if she’s some kind of ninja.

Sececap: Ty merupakan anak baru di Pinnacle, sebuah kota kecil yang ramai dikunjungi turis di kala Halloween. Sebuah kota yang tampaknya mendapat julukan sebagai Ghost Town.

Di Pinnacle, tempat terangker ada di sebuah rumah yang dulunya pernah ditinggali dua orang gadis, yang kabarnya lesbian. Menurut cerita, pada suatu pagi, salah seorang gadis ditemukan meninggal di tempat tidurnya, di sebelah tempat tidur gadis yang satunya yang masih hidup. Tidak diketahui pasti kenapa dia meninggal di sana. Bahkan tidak pula teman serumahnya yang menemukannya beberapa menit setelah bangun tidur.

Belum hilang rasa terkejut yang ditimbulkan, warga Pinnacle lagi-lagi dibuat terkesima dengan kematian cewek yang satunya, penghuni rumah yang sama, yang meninggal bunuh diri. Sejak saat itu, rumah itu menjadi rumah hantu.

Ty janjian dengan McKenzie (kedua orang ini berkelamin perempuan) mendatangi tempat ini. Yang mengajak (seingatku) McKenzie, dan karena McKenzie merupakan satu-satunya hal terbaik di kota itu, Ty mengiyakan saja. Sesampainya mereka di sana, mereka menemukan sesuatu yang bikin bulu kuduk mereka merinding.

Citarasa: Nah, kalau yang ini cerita horor yang benar-benar horor!

Cerita yang oke dan ditulis dengan alur mundur. Iya mundur. Kisah diawali langsung di bagian akhir lalu bergerak mundur ke bagian awal.

Apakah "kencan" Ty dan McKenzie berakhir baik, secara tempat kencannya di lokasi terseram di kota Pinnacle? Kalian mesti mencaritahunya sendiri ;)

Eyes in the Dark by Rachel Hawkins
Kalimat pertama: As soon as I see the truck parked behind the Smart-N-Sav, I know I’m in trouble.

Sececap: Apa yang kamu lakukan ketika cintamu yang pernah hilang datang kembali padamu?

Itulah yang sedang dialami Samantha. Ketika Kelley Hamilton kembali datang ke kota, dan ke kehidupannya, dia merasakan getaran itu lagi. Padahal sudah bertahun-tahun cowok itu menghilang dari hidupnya. Dan Sam sudah melanjutkan hidupnya dan telah... Mempunyai pacar.

Tapi... Apa salahnya sih jalan-jalan sebentar dengan Kelley? Toh mereka juga hanya teman.

Ya, di suatu malam, Kelley datang ke tempat kerja Sam dan mengajak cewek itu jalan-jalan sebentar. Mengingat-ingat kenangan masa lalu. Namun, jalan-jalan yang awalnya mesra mendadak berubah tegang. Ada mata yang mengawasi mereka!

Citarasa: Another horror story. Ketegangannya oke, jalan ceritanya juga oke, karakterisasi oke. Endingnya bakal disukai oleh para penggemar cerita horor.

Stillwater by Valerie Kemp
Kalimat pertama: Nothing ever changes in Stillwater.

Sececap: Rasa lelah dan bosan, itulah yang menyergap Pruitt Reese ketika bangun tidur, dan ketika berkeliling Stillwater, kota kelahirannya dan tempatnya tinggal, melakukan tugas hariannya membantu orangtuanya mencari nafkah.

Hingga kepenatan itu mencapai puncaknya.

Dia merasa jenuh pada kotanya, pada kondisinya, pada hal-hal di sekitarnya. Termasuk dirinya sendiri. Hal itulah yang kemudian mendorongnya pergi ke perbatasan, yang tampaknya merupakan daerah yang terlarang.

Sesampainya dia di sana, tiba-tiba ada sesuatu yang menghantamnya. Pruitt terjatuh dari sepedanya dan mendapati Matt, saudara laki-lakinya ada di sana, menolongnya berdiri. Pruitt sempat heran, kenapa Matt melakukan itu, menjatuhkannya dari sepeda, tapi Matt mengaku bukan dia yang melakukannya sambil mengatakan, bahwa ada yang tidak beres dengan Stillwater.

Tapi beberapa saat kemudian, Matt menghilang, dan sebuah pikiran masuk ke dalam pikiran Pruitt, Memang sejak kapan dirinya punya saudara laki-laki?

Citarasa: Stillwater. Adalah. Cerpen. Di. Kumcer. Ini. Yang. Jadi. Favoritku!

Jadi, di Stillwater, seperti di kalimat awal cerpen ini, tidak pernah ada yang berubah sebab memang tidak ada yang berubah. Hari yang sama, rutinitas yang sama, ingatan yang sama. Hal itu bisa terjadi karena ketika tidur terjadi penghapusan memori yang menyebabkan seluruh orang melupakan kegiatannya hari itu dan keesokan harinya mengulang kembali kegiatan yang telah dikerjakan kemarin.

Seluruh Stillwater, terus-menerus mengerjakan hal yang sama dan berada di hari yang sama.

Matt tampaknya merupakan orang yang berhasil kabur dari Stillwater dan ingin mengajak adiknya ikut serta.

Meski tak ada penjaga atau yang mengawasi, keluar dari Stillwater bukanlah perkara mudah. Apalagi mengingat kebutuhan manusia akan beristirahat.

Salah satu hal yang bikin aku gemas dengan cerita keren ini, kenapa tokoh utamanya diberi nama Pruitt? Matt, okelah. Tapi Pruitt? Sebuah nama yang unik untuk seorang cowok.

Ending cerpen ini, seriously, pengen gigit pipinya Ah... Seseorang! >.<
Itu sih bukan karena dirimu gemas sama ceritanya, Jun, tapi emang kepengan kamu -_-"

I Gave You My Love by the Light of the Moon by Sarah Rees Brennan
Kalimat Pertama: There was a creepy guy staring at her in the coffee shop.

Sececap: Seorang cowok, sekitar usia anak kuliahan, entah kenapa terus-menerus memperhatikan Berthe. Iya, kalau dia memandangnya dengan pandangan ingin mengajaknya kenalan, tapi pandangannya itu kayak ingin menelan Berthe hidup-hidup!

Saat dipandangi itu, mendadak perut Berthe terasa sakit. Dia pun memutuskan untuk pulang duluan dan pamit pada kedua sahabatnya. Tak disangka, cowok seram tadi mengikutinya dan ketika sekitar mereka sepi dia berkata, "Kamu tidak boleh tinggal di sini."

Tapi kenapa Berthe tak boleh tinggal di sana? Dia bukan alien, dia juga bukan hantu, dia manusia dan masih hidup dan berhak tinggal di Bumi.

Berthe mencoba mengusirnya, tapi cowok itu berkata lagi, "Kamu nggak pengen ngelukai orang, kan?"

Sebenarnya apa sih yang diomongin cowok itu?

Citarasa: Aku kasih bocoran apa itu Berthe: Ada hubungannya dengan bulan. Nah, makhluk apa yang ada hubungannya dengan bulan? Itulah Berthe.

Kisah ini sebenarnya sederhana saja. Mengenai seorang Berthe yang mesti menerima takdirnya menjadi makhluk supernatural dengan bantuan cowok yang juga tersentuh "berkah" supernatural. Tapi pilihan bahasa penulisnya... agak susah. Sedikit nyastra alias sastra tapi nanggung. Tapi itu memang disengaja dan sesuai cerita. Si cowok berasal dari zaman yang berbeda.

Eh, tapi kok judulnya romantis banget, ya? Iya, memang ini kisah cinta kok.

Night Swimming by Beth Revis
Kalimat pertama: We don’t have “night” on a generational spaceship.

Sececap: Kejadian seru padaku hanya terjadi saat malam datang. Atau bukan malam. Sebab tak pernah ada malam di Godspeed, kapal besar tempatku—kami—tinggal yang mengarungi luar angkasa menuju Centauri-Earth (planet baru yang kondisinya sama dengan Bumi). Malam di Godspeed ditandai dengan dimatikannya lampu pijar yang menggantung di langit-langit.

Selain malam, kejadian seru itu selalu merupakan ulah Kayleigh, seorang gadis yang sangat cantik yang dipenuhi rasa penasaran. Seorang gadis yang aku cintai.

Suatu malam, dia mengajakku berenang. Berdua saja. Di malam yang lain, dia ditemukan tewas bunuh diri di kolam yang sama.

Citarasa: Cerpen inilah yang membuatku memasukkan buku ini dalam daftar bacaan. Sejak dari buku pertama dari serial Across the Universe, nama Kayleigh sudah suka disebut-sebut nyaris oleh banyak orang (karakter dalam buku). Kenapa hanya disebut? Sebab dia sudah meninggal, dengan cara bunuh diri. Tapi banyak dari teman dekat Kayleigh tak percaya dia melakukan tindakan itu. Kayleigh mungkin adalah yang paling tidak sabaran ingin cepat-cepat Godspeed mendarat di Centauri-Earth, dan dia benci sekali dengan tembok batas yang membatasi geraknya (tapi dia harus menerimanya karena Godspeed tak seluas Bumi—yang di serial ini disebut Sol-Earth), tapi dia cewek yang punya semangat tinggi. Mana mungkin dia mengakhiri dirinya sendiri?

Aku sempat mengira cerpen ini bakal diceritakan dari sudut pandang Harley. Dia bisa dibilang kekasih Kayleigh. Tapi ternyata bukan. Cukup bagus, mengingat kalau Harley yang bercerita nanti jadi kurang objektif, sebab dia bukan hanya jatuh cinta pada Kayleigh, dia sangat memujanya. Tapi si narator ini juga jatuh cinta pada Kayleigh. Tapi yang bikin sebal, si narator tak menunjukkan identitasnya!

Tapi yang aku tahu pasti, dia bukan dari golongan anak-anak di rumah sakit yang "diberi nama oleh penulisnya", sebab memang tak punya peran penting selain untuk menceritakan sedikit hari-hari Kayleigh semasa hidup.

Tak ada yang istimewa dari kisah ini. Mungkin karena aku sudah membaca ketiga buku utama dalam seri ini.


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::

Kategori khusus: Ebook Lover #1

https://perpuskecil.wordpress.com/2015/01/15/lucky-no-15-reading-challenge/
Kategoru: Who Are You Again?


0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!