1Q84 jilid 2 by Haruki Murakami

1Q84 jilid 2

Penulis: Haruki Murakami
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun terbit: 2013
Tebal: 458 halaman
Seri: 1Q84 #2
Genre: Fantasi - Magic Realism - Romance - Suspence - Japan Litarature
Stew Score: Yummy!
Target: Adult! (17 tahun ke atas!)

Kalimat di sampul kedua 1Q84 jilid 2
Manusia belajar mencintai dirinya sendiri dengan mencintai dan dicintai orang lain.

Sececap 1Q84 jilid 2

Menghilangnya seorang anak perempuan, yang merupakan korban pemerkosaan, membuat Aomame mendapatkan tugas membunuh sang pemerkosa.

Pacar Tengo, yang merupakan isteri orang, tiba-tiba menghilang. Hilangnya seolah-olah dia raib ditelan bumi. Tidak seperti dirinya mati. Kehilangan pacar itu digantikan dengan munculnya Fukaeri, yang bisa dibilang temannya, yang dikabarkan hilang di media massa. Cewek 17 tahun itu memutuskan untuk tinggal bersama Tengo untuk sementara waktu.

Saat mengambil tugas masing-masing, Aomame dengan tugas membunuhnya dan Tengo dengan tugas sebagai penulis hantu (ghostwriter) novel karya Fukaeri, mereka tidak tahu bahwa mereka telah berurusan dengan kekuatan besar yang sanggup mengubah cuaca cerah menjadi badai.


Citarasa 1Q84 jilid 2

1Q84 jilid 2 ini... Jauh lebih seru dibanding jilid pertamanya!

Sebelum mengomentari bagian dalamnya, aku mau membahas sedikit soal kalimat yang diucapkan salah satu tokoh utama yang dipilih penerbit untuk ditampilkan di cover kedua. Kalimat yang mengomentari soal dicintai dan mencintai ini sangat benar. Aku rasa semua orang tahu itu, bahkan kalian pun juga tahu. Tapi aku ingin mengatakannya, bahwa aku pernah mengalaminya sendiri. Kalau boleh curhat dikit... aku dulu tak terlalu perhatian dengan penampilanku. Perlu dicatat, hanya penampilan, kalau kebersihan jangan ditanya, meski belum "segila" Howard Hughes di Aviator, dari kecil aku agak terobsesi dengan yang namanya bersih. Hingga kelas 2 SMK, saat aku dikasih kabar oleh pacar teman sekelasku bahwa ada yang naksir diriku, barulah aku memperhatikan penampilanku. Hubungan itu hanya jadi pertemanan karena aku baru mengenal yang namanya cinta saat menyentuh bangku kuliah.

Okay, that's enough x))

Oh ya, cover yang digunakan di jilid 2 ini gayanya masih sama dengan cover jilid 1. Hanya di jilid 2 ini minus gambar bulan dan warna sampul keduanya tidak sama.

Masih sama dengan jilid pertama, 1Q84 jilid 2 ini pace kisahnya masih bisa dibilang pelan. Masih cukup banyak "pernak-pernik" kehidupan Aomame dan Tengo yang menghiasi tiap lembar buku ini. Namun, meski masih berpace pelan, kali ini kedua tokoh utama kita, terutama Tengo yang kehidupannya tak... Err... "semenarik" Aomame, mengetahui bahwa mereka berada di posisi yang rawan. Hidup Aomame yang memang sering "menantang bahaya" setidaknya tidak terlalu membuatnya terkejut. Berbeda dengan Tengo. Untuk pertama kalinya dia menyadari bahwa di langit ada dua bulan!

1Q84 jilid 2 ini pun rasa fantasinya juga jauh lebih terasa dibanding prekuelnya. Dan... Ini bagian yang aku suka: ada bab yang memuat isi dari novel yang menggemparkan penduduk di dalam novel ini, novel yang ditulis oleh Fukaeri yang berjudul Kepompong Udara!

Ya, bisa dibilang novel di dalam novel. Tapi meski begitu, entah kenapa jilid kedua ini jumlah halamannya menyusut dibanding yang jilid pertama.

Secara keseluruhan, 1Q84 jilid 2 keren sekali! Satu per satu misteri dari trilogi 1Q84 ini mulai menunjukkan taringnya. Yang bikin jengkel adalah adegan terakhir buku ini bikin penasaran banget! Dipotong pas bagian yang bikin tegang (?) Didorong oleh rasa penasaran yang tak tertahankan, dan sebab aku belum punya jilid 3-nya, aku pun mencoba mencari tahu sedikit bab pertama buku ini dan... Cukup lega mengetahui Aomame dan Tengo... Meski mereka berkepribadian kelam, setidaknya aku tidak kesulitan menyukai karakter mereka. Pokoknya 1Q84 jilid 2 ini wajib banget dibaca deh. Apalagi bagi kalian yang suka kisah fantasi yang dibalut dengan thriller dan suspense.

Tapi tentu saja, pastikan dirimu sudah cukup dewasa atau tidak anti pada adegan dewasa. Buku ini punya adegan dewasa yang kalau pun mengalami penyensoran, sensornya sangat halus. Sebab adegan dewasa dalam buku ini memberi kontribusi yang sangat penting pada cerita.

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!