Nick and Norah's Infinite Playlist by Rachel Cohn and David Levithan

Nick and Norah's Infinite Playlist

Penulis: Rachel Cohn and David Levithan
Penerbit: Alfred A. Knopf
Tebal: halaman
Genre: Romance
Stew score: Sugar - Free!
Target: New - Adult (17 tahun ke atas!)

Sececap Nick and Norah's Infinite Playlist

Nick berada dalam situasi yang tak menyenangkan. Pacarnya, atau lebih tepat mantan pacarnya, datang bersama cowok lain.

Saat dilihatnya mantannya hendak datang menghampiri, Nick panik. Dan kemudian, mungkin digerakkan oleh rasa gengsi dan sekaligus ingin balas dendam atau ingin membuat mantannya cemburu, dia mengatakan ini pada cewek di dekatnya, "Maukah kamu menjadi pacarku selama 5 menit?"

Lalu Nick menciumnya. Tepat di bibir.

Tak disangka lewat ciuman itu, yang sangat dinikmati oleh kedua orang pelakunya, hidup Nick juga cewek yang diciumnya, omong-omong namanya Norah, berubah.

Apakah mereka ditakdirkan bersama? Ataukah hubungan itu hanya bertahan satu malam saja?

Citarasa Nick and Norah's Infinite Playlist

Sama seperti The Devil Wears Prada, juga Stardust, aku baca buku Nick and Norah's Infinite Playlist ini juga karena menonton adaptasi filmnya duluan.

Jujur ya, setelah kelar, aku... Sama seperti kedua buku yang aku sebutkan di atas, aku masih lebih suka dengan adaptasi filmnya. Sedikit lebih oke, sedikit lebih dramatis dan sedikit lebih mendebarkan—mungkin karena ada scoringnya.

Bila di film Caroline (sahabat Norah), Thom dan Scot (teman Nick) berada di sekitar Nick dan Norah, maka di buku mereka berpencar. Thom dan Scot menawarkan untuk mengantarkan Caroline yang mabuk ke rumah Norah. Sementara Thom membayar Norah agar mau jalan dengan Nick, supaya Nick melupakan mantan pacarnya. Bila di film kebanyakan perjalanan menggunakan van-nya Thom (atau Scot? Ah, apa bedanya. Toh mereka pacaran), sementara di buku Jessie-lah (nama mobil Nick) yang sering muncul, gara-gara mobil itu mobil tua yang sering rusak.

Jadi Nick and Norah's Infinite Playlist ini berkisah soal apa sih? Nick ini adalah seorang bassist dan pencipta lagu. Dia tergabung dalam sebuah band bernama Fuck Off (Nick sempat mengusulkan namanya jadi Fuck ON, tapi Dev, sang vokalis, menolaknya). Dan dia merupakan satu-satunya band member yang hetero—Dev dan Thom gay. Sementara, Norah adalah anak dari produser musik terkenal. Dia tak pernah kekurangan cowok yang mendekatinya, tapi hampir semuanya mendekatinya dengan maksud agar CD demo mereka tak perlu melewati proses seleksi yang panjang. Dalam hidupnya, Norah baru punya satu pacar saja.

Masalah timbul ketika Nick mengajaknya pacaran selama 5 menit. Mantan Nick ini, tanpa Nick tahu, sebenarnya adalah rival Norah sejak kecil. Tak ada pertengkaran memperebutkan Nick, malah mantan Nick mendorong Norah agar mau dengan Nick yang merupakan tipe cowok baik-baik yang malah bikin dia ilfeel.

Lalu di mana konfliknya kalau gitu?

Nah, bukan hanya mantan Nick yang muncul. Tapi mantan Norah juga muncul!

Dunia begitu sempit? "Ditakdirkan" muncul agar dia memperkeruh suasana?

Kemunculannya membuat Norah terjun ke dalam mood yang buruk. Tapi mantannya itu sama sekali tidak menghalangi Nick. Dia malah memberi nasihat untuk Nick, dan memberitahunya bahwa Norah itu cewek lempeng yang tak seharusnya dijadikan pacar.

Lho, kalau mantan Norah juga nggak bikin rusuh lalu masalahnya apa?

Masalahnya ada pada Nick dan Norah sendiri. Nick yang sebagai cowok itu terlalu baik (apa yang salah dari ini?). Norah yang selalu menganggap rendah diri sendiri. Dan... Untuk lebih jelasnya, tentu kalian mesti membacanya sendiri ;)

Ini pertama kalinya aku berkenalan dengan Rachel Cohn. Gaya berceritanya lumayan sebenarnya. Tapi terlalu detail, dan dia lebih suka menggunakan banyak narasi. Sehingga kadang jatuhnya jadi agak membosankan.

Overall, Nick and Norah's Infinite Playlist tidak seperti yang aku duga. Tidak jelek sih, tapi aku terlanjur mendapat versi kisah yang lebih baik. Meksi ya, intinya sama: Cinta sejati itu bisa datang kapan saja, bisa datang dalam waktu kurang dari 24 jam, bisa juga membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. Yang cukup mengejutkanku adalah adegan nyaris-bercintanya. Untuk ukuran Amerika, mungkin buku ini masih buku remaja. Tapi di sini, yah, sudah bukan buku untuk anak-anak. Karena Nick tergabung dalam band, dan Norah sejak lahir sudah mengenal musik, judulnya juga berbau musik, maka jangan heran bila buku ini penuh dengan judul lagu dan penyanyinya. Meski jujur, kebanyakan tidak familiar bagiku. Tampaknya itu dari penyanyi atau band-band nasional Amerika.

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| |

2 comments:

  1. Hi sory mau tnya beli bukunya dmna y? Suka bgt filmnya..ada versi bhs indonesia ny g tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di periplus ada sob. Atau di toko online yang menjual novel berbahasa Inggris. Dan sayangnya, dan tampaknya tidak akan pernah, buku ini belum diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

      Hapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!