Wrap-Up Post: Hotter Potter

Dear SETOR (Story Eater Tales VisitOR—sebutan ini belum official #eaak),

Seperti yang kalian tahu, selama tujuh bulan belakangan ini, Story Eater Tales ikut berpartisisapi berpartisipasi dalam event yang digagas oleh kak Melisa: Hotter Potter. Dan selama tujuh bulan berturut-turut, tiap akhir bulan, dari Januari hingga Juli, Story Eater Tales kedatangan tamu istimewa dari dunia sihir: Harry, Hermione, Ron dan Draco.

Mereka sengaja "diundang" guna membahas "autobiografi" mereka, yang beberapa bulan ini menjadi santapanku.


Untuk mengingatkan kalian, berikut daftar wawancara mereka:
Note: Beberapa judul "episode“-nya ditulis dalam bahasa Indonesia

Selain tujuh wawancara itu, selama event Hotter Potter berlangsung, ada meme bulanan yang... Tidak wajib diikuti sih, tapi sayang banget kalau dilewatkan—dan aku rasa beberapa dari kalian sudah membacanya juga. Tapi yang namanya manusia pasti ada yang lupa. Dan untuk menyegarkan ingatan kalian, berikut daftarnya:

Tentu saja selama tujuh bulan timbul kesan yang mendalam di dalam hatiku #tsah (dan syukurlah hanya ada sedikit curcol didalamnya, hahah) yang sebenarnya sudah aku masukkan di dalam P.S.. Beberapa yang belum aku cantumkan adalah, gara-gara Hotter Potter aku mesti susah payah dulu meminjam ketujuh buku karya Tante Jo itu demi mengikuti, dan karena pinjaman, juga karena aku tak tahan tak segera menyelesaikannya saking gaya bahasanya enak dan mudah dicerna, aku mesti menyalakan kecepatan bacaku ke mode ferrari! Kecuali buku terakhir, karena membaca dua buku dalam dua bahasa berbeda, dan aku mau keduanya kelar bersamaan, butuh waktu agak sedikit lama.

Untuk kisahnya, karakternya, world-buildingnya, misterinya... Tak perlu dipertanyakan lagi: semuanya oke dan terasa sangat nyata. Sampai-sampai aku pengen ke stasiun King Cross dan mencoba menembus palang peron 9 dan 10. Kali saja ternyata aku keturunan muggle yang sebenarnya terdaftar sebagai murid Hogwarts tapi karena Indonesia jauh, dan burung hantunya nggak kiuat terbang sejauh itu, maka terpaksa mereka menungguku datang ke sana #mulaidelusional #jangandiabaikan (?)

Tidak hanya memberikan hiburan yang bagus, Harry Potter juga mengajarkan bahwa cinta bisa mengalahkan ketakutan dan kejahatan, dan segudang pesan moral lainnya.

Akhir kata... Jayalah terus Indonesia! #lho #laluhening

Oke, oke, serius. Akhir kata "autobiografi" Harry, Hermione, Ron dan Draco adalah sebuah karya yang wajib buat dibaca. Kisahnya yang fantastis (bagiku, terutama di dua buku terakhir, yang mana penulis menunjukkan sisi lain para antagonis), bahasanya yang minim "puntiran" atau gejala bahasa atau majas, membuatnya mudah dipahami, mengajarkan keberanian, kemanusiaan, dan tentu cinta (dalam arti universal), menjadikannya bacaan untuk semua umur. Karya yang nantinya bakal jadi novel klasik!

Yang novelnya nanti menyusul Harry Potter #eh?
F.J. Ismarianto

P.S.
Sebenarnya wrap-up post ini udah telat banget bikin dan "ngelaporin"-nya. Tapi aku sudah terlanjur membuatnya sampai setengahnya, di siang yang lumayan panas dengan langit digelayuti awan abu-abu gelap, tanggal 26 Agustus silam—batas akhir pengumpulan wrap-up post tanggal 25 kalau kalian sangat penasaran—jadi ya sayang banget kalau di-strawberry-in (?)

2 comments:

  1. sedih harus copot button Hotter Potter :( sampe sekarang belum aku copot....

    Perjuangannya itu lho. Kalau gak ada event Hotter Potter, entah kapan deh 7 buku bisa tamat -_-

    oh iya, mau darah murni, mau darah campuran, mau keturunan muggle, kita semua bersaudara :D

    Yang novelnya nanti menyusul Harry Potter #eh?
    F.J. Ismarianto?

    Aku hanya bisa mengaminkan. Kalau aku mau nyusul om Darren Shan dulu. Ada tiga hal yang ingin kucapai yang berhubungan dengan beliau...

    Yah, ini mimpi yang teramat jauh. Sangat-sangat jauh. Tapi meskipun begitu jauh, bukan berarti gak bisa dicapai kan? :) Meski persentasinya satu banding satu triliun triliun -_-

    Btw, aku mendadak kepo.

    Kenapa Mr. Ismarianto memilih menjadi keturunan muggle? Karena sepanjang sejarah aku mengenal Harry Potter, aku memilih sebagai darah murni :))

    BalasHapus
  2. Makasih untuk doanya :')

    Kenapa muggle-born, karena kenyataannya memang begitu. Lagian aku nggak bisa membayangkan setiap hari memakai jubah. Pakaian Muggle jauh lebih oke :))

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!