The Student Prince

The Student Prince

Penulis: FayJay
Penerbit: Archive of Our Own
Tebal: 387 halaman
Genre: Legend retelling - Romance (M/M) - Fantasi - Fiksi sekolah
Stew score: Almost - Yummy!
Target: adult (17 tahun ke atas). Ada beberapa adegan yang biqin nyalain kipas angin.

Sececap The Student Prince

Pernah tahu kisah soal King Arthur? Kebangetan sekali kalau sampai tak tahu. Apalagi kisah ini sudah sering diretelling dan diadaptasi ke dalam layar lebar.

Kebanyakan di kisah retelling yang jadi tokoh utamanya, tentu saja, Arthur. Di urutan dua adalah Merlin.

Dan di The Student Prince ini, yang jadi tokoh utamanya adalah... Merlin.

Merlin di sini tentu saja bisa sihir. Tentu saja dia mesti merahasiakan kemampuannya itu--meski pun sebenarnya tak perlu karena kebanyakan orang yang hidup di zaman modern tak percaya pada sihir.

Merlin di sini suka pada Arthur. Suka yang semacam "crush." Suka yang ingin menjadikannya kekasih.

Ya, sejak bab pertama, Merlin mengaku pada sang narator bahwa dirinya gay.


Di perjalanan menuju tempat kuliahnya, Universitas St. Andrews, Merlin bertemu Gwen(dolin) yang (tampaknya) merupakan nama lain Guinevere, seseorang yang dalam kisah legendanya nantinya dicintai Arthur. Sejak pertama kali bertemu, mereka sudah saling klop. Jadi tak butuh waktu lama bagi mereka untuk mendeklarasikan diri bahwa mereka bersahabat.

Keduanya ngefans pada Arthur, btw. Dan mereka berdua tahu, atau seluruh warga daratan British tahu, kalau Arthur, The Prince of Wales, juga menimba ilmu di sana.

Meski suka, Merlin tak pernah menyangka dirinya bisa jadi teman sekamar Arthur.

Namun, setelah bertemu langsung dengannya, Merlin tahu, ternyata Arthur tak seperti yang diduganya selama ini, atau tak seperti sikapnya di layar katja. Merlin merasa dia cowok brengsek yang bahkan tak pantas dia idolakan.

Tapi tentu saja dia tak bisa melawan takdirnya sebagai pendamping atau penasehat atau pelindung Arthur. Dan setelah mengenal lama Arthur, dugaan awal Merlin berubah. Perasaan suka Merlin menggelembung menjadi semakin besar. Dari kagum jadi cinta. Tapi Merlin tahu diri. Arthur straight, tidak gay seperti dirinya. Jadi dia... Kayak lagunya Oengoe, cukup menyimpan cintanya dalam hati.

Dan Merlin membuktikan cintanya, dengan melindungi Arthur mati-matian. Dari ancaman peri yang tersulut dendam kesumat, hingga guna-guna cinta artis internasional. Sebab cinta sejati tak membutuhkan balasan, melihatnya setiap hari bahagia sudahlah cukup.

Citarasa The Student Prince

Awal mula aku membatja ebook ini adalah setelah aku membatja quote mengenai membatja buku yang belum begitu dikenal.

Aku agak lupa dengan quote itu, tapi aku ingat dengan pemahaman yang aku dapatkan: Ya, aku mesti membatja karya "baru" yang, belum begitu dikenal orang, belum dibatja oleh satu pun temanku, sehingga pendapatku benar-benar bersih tak membentuk ekspektasi apa-apa.

Dan aku menemukan The Student Prince ini ketika aku sedang mencari buku-buku yang diterbitkan secara self-publishing. FYI, The Student Prince ini tak diterbikan secara self-publish maupun secara profesional, melainkan dipost secara online di sebuah situs penulisan--semacam wattpad atau kemudian.

Secara keseluruhan, retelling kisah Merlin, Arthur dan kawan-kawannya ini, dengan setting dunia saat ini, lumayan juga. Risetnya oke. Karakteristik oke. Penggunaan fakta-fakta zaman sekarang, termasuk judul-judul film, juga oke. Yang kurang oke adalah penjelasan latar lokasinya atau gambaran yang terjadi di asramanya, seperti misalnya susunan organisasi, yang diberikan info setengah-setengah atau kesannya penjelasan ini hanya untuk mereka yang telah tahu.

Kisah cintanya cukup oke. Karena ini kisah cinta temporer, jadinya udah tentu Arthur bakal jadi pasangan si Merlin.

Sebenarnya aku juga ingin membeberkan mengenai interaksi diantara mereka berdua, tapi takutnya malah jadi sop iler. Yang jelas, Arthur dibikin sangat matjoh. Sepanjang kisah ini bergulir, dia ngucapin kata "Love You" hanya sekali.

Ebook yang aku dapat, yang aku donlot di situs dimana kisah ini dihost, kehilangan beberapa bab. Bab dimana Merlin mesti mencuri emas peri. Cukup disayangkan, maksudku, padahal ini aku donlot di situs resminya, masa kurang beberapa bab? Apa memang bab itu terlewat belum ditulis? Aku belum sempat cek kalau batja online, tapi walau begitu, di bab-bab akhir hal itu disinggung dikit.

Toh, bagian pertempuran emang dibikin nggak banyak sama penulisnya. The Student Prince ini, menurutku, lebih menitikberatkan pada romancenya dan isu gay-nya, dan seandainya yang gay adalah calon pewaris tahta atau pimpinan negara.

Untuk part kompor aka panasnya, ada lumayan banyak. Hanya saja, menurutku si Arthur itu agak egois. Maksudku, bukannya bercinta itu memberi dan menerima, dan keduanya sama-sama mencapai, errr, klimaks? Tapi aku nggak tahu juga sih. Maksudku, aku kurang referensi untuk cara bercinta kaum minoritas itu. Diantara buku-buku bertema gay, buku ini yang paling banyak adegan panasnya dan "dipertontonkan" secara eksplisit. Tidak dibuat nyastra ala Lelaki Terindah. Tidak dibuat sepintas lalu seperti di Talker dan The Ghost on My Couch.

Bagian yang paling aku suka adalah endingnya. Tidak mengejutkan, tapi oke banget hingga aku menaikkan nilaiku setengah poin untuk kisah yang dipublikasikan secara online ini.

Kisah yang oke, yang bisa bersaing dengan kisah sejenis, tapi kenapa penulisnya tak menerbitkan secara profesional ya?

P.S.
[1] Kata "pissed off" adalah kata yang paling sering muntjul di kisah ini. Aku sempat menanyakan terjemahan kata itu pada temanku yang mengatakan kalau kata itu adalah kata yang sangat tak sopan, bahkan untuk digunakan pada teman sekali pun. Tapi bila gitu, itu artinya... Merlin dan Arthur... Penulisnya... Ada yang bisa bantu jawab? Mungkinkah "pissed off" cukup sopan di Inggris tapi tidak di Amrik; seperti semisal kata rubber yang di Inggris berarti penghapus, tapi di Amrik berarti kondom?

[2] Morgana di kisah ini tak jahat seperti di kisah asli dan retelling lainnya.

[3] Pengen batja kisah ini juga? Langsung saja kunjungi halamannya di Goodreads. Di sana ada link di mana kisah ini diletakkan (untuk memudahkan kalian bila ingin memasukkannya ke dalam rak "to-read" :p)

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!