Supernova #4: Partikel


Supernova: partikel 

Supernova #4: Partikel

Penulis: Dewi “Dee” Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: viii + 500
Stew Store: 4 of 5 bowls

Icip-icip Supernova #4: Partikel

Di pinggiran kota Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur, (hiduplah) seorang anak bernama Zarah dan adiknya, Hara, dibesarkan dan dididik secara tidak konvensional (cara-cara biasa) oleh Firas, ayah mereka, dosen sekaligus ahli mikologi. Cara anti-biasa Firas dalam mendidik kedua putrinya mengundang pertentangan dari keluarganya sendiri. Mereka menganggap Firas “tersesat”.

Di balik semua kisah itu, tersisa berlapis misteri yang tersimpan rapi. Salah satunya seperti, hubungan khusus antara Firas dan bukit Jambul, tempat angker yang ditakuti warga kampung sekitar Batu Luhur.

Tragedi demi tragedi menghantam keluarga Zarah. Menghilangnya sang ayah, perselisihannya dengan sang ibu, membawa Zarah ke sebuah pelarian sekaligus pencarian panjang.

Di Konservasi orangutan Tanjung Puting, Zarah menemukan keluarga baru dan kedekatannya kembali pada alam. Dia bisa sampai ke sana karena bakat fotografinya. Namun, ternyata bakatnya tersebut membawa Zarah lebih jauh lagi dari yang dia duga: dia bisa pergi ke London!

Di London, tempatnya dia kini bermarkas, dia menemukan cinta, persahabatan, dan pengkhianatan. (Mungkin) gara-gara poin terakhir, Zarah memutuskan tidak mempercayai species Homo Sapiens–untuk sementara. Dan… Sebuah titik terang bagi pencariannya yang telah lama tersimpan di dalam kotak berdebu.
Akankah Zarah menemukan apa yang dicarinya?

Citarasa Supenova #4: Partikel

Sama seperti Antologi Rasa, aku mendapatkan buku Partikel ini dari kak A.S. Dewi, blognya ikut ambil bagian dalam rangka memeriahkan BBI 1st Anniversary :) 

Partikel. Sejak kemunculannya (sering sekali muncul di temlen twitterku, pihak penerbit begitu gencar mempromosikannya) aku menduga-duga (tanpa mencaritahu lebih lanjut mengenainya, atau mencari sinopsisnya) novel ini akan berceloteh mengenai pencarian. Pencarian “materi” Tuhan. Tebakanku setengah melesat, heheh.

Aku suka dengan dongeng fungi-nya. Bukan bener-bener dongeng sih. Tapi aku yakin itu hasil riset Dee–dan karena Partikel (dan semua buku dalam serial Supernova) adalah buku fiksi ILMIAH, maka tetap ada kebenaran di dalamnya. Tapi diceritakan dalam bentuk dongeng oleh Firas agar mudah dipahami oleh Zarah kecil.
Kalau kamu suka dongeng fungi-nya, kenapa nggak kamu kasih nilai fu–
Aku juga suka ketika Zarah berkunjung ke konservasi orangutan. Dan jujur, riset Dee yang ini sangat membantuku untuk menyempurnakan tulisanku.
Kamu juga suka ketika Zarah di Tanjung Puting, tapi kenapa Partikel nggak kamu kasih nilai fu–
Aku juga suka adegan ketika Zarah masuk ke bukit Jambul dan bertemu suatu sosok. Aku juga suka ketika Zarah bertemu dengan alien (ya, ALIEN yang itu) secara langsung. Sumpah, aku jadi iri padanya!
Oke, kamu suka ketika Zarah ketemu alien, lalu kenapa kamu nggak memberi Partikel nilai sem–
Aku tertawa-tawa ketika Zarah sedang bicara dengan seseorang dan berulang kali mengatakan kata “gituan”. Aku tertawa terbahak-bahak ketika Zarah diam seperti gedebok pisang.
Oke, banyak hal yang kamu suka. Tapi kenapa kamu tidak memberi Partikel nilai sem–
Aku tidak suka Zarah. Aku harap itu bisa membuatmu berhenti bertanya dan biarkan aku mendaftar citarasa Partikel. Bila di episode sebelumnya aku sangat menyukai Elektra, maka kali ini sebaliknya. Sebenernya agak malu juga sih mengakuinya, tapi bagaimana pun kita harus jujur :p

Bila kamu menunggu jumlah typo yang aku temukan, Little Heart, jumlahnya ada 12 saja. Ada beberapa kata seperti serdawa, semringah, dan rihat yang bikin aku nggak yakin enaknya dimasukin dalam hitungan atau nggak. Tapi aku memutuskan untuk tidak melakukannya karena mereka (tiga kata tersebut) ada lebih dari satu sepanjang Partikel.

Entah disengaja atau tidak, tidak banyak kejutan di buku keempat seri Supernova ini. Semuanya sudah dipaparkan di sinopsis. Cinta. Persahabat. Pengkhianatan (ini sudah bisa “kuendus” ketika Zarah bertemu… Seseorang).

Aku tidak akan berkomentar banyak mengenai sampulnya selain: simple. Huruf A-nya unik. Dan lebih mengejutkan lagi, perancangnya adalah orang yang sama dengan yang merancang sampul Secret of the Dragon Sanctuary. (Oke, itu banyak, hahah).

Ohh, satu lagi, aku suka dengan versi lain Adam dan Hawa yang dipaparkan oleh Zarah (yang didapatnya dari Firas). Sadar atau tidak, Dee memberi “inspirasi”. Versi-versi itu siap “digodok” dan “dibekukan” menjadi buku lain–buku yang berdiri sendiri, dengan tema, tentu saja, fiksi ilmiah. Tapi aku mengernyitkan dahi ketika menemukan kata “tersiksa”.

Overall, Partikel adalah buku yang bagus. Pesannya juga sangat jelas: Berteman-lah dengan alam, alam selalu memberi kenapa kita malah menyakitinya? Tapi tetep, aku masih lebih suka Elektra, heheh.

Recommed for: Semua orang. Supernova dikenal sebagai bacaan yang berat. Tapi Partikel… Sangat mudah untuk dimengerti.

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!